“Alhamdulilah bisa panen tiap hari dalam satu hari bisa panen 2,5 ton dan harga saat ini sedang stabil, yaitu Rp5 ribu satu kilogram,” katanya.
Omrizal yang surah lama mengadu nasib di perantauan ini kembali ke kampung halaman, namun ia melihat banyak lahan masyarakat di daerah itu dibiarkan begitu saja. Oleh sebab itu, ia membuktikan kepada masyarakat lahan itu bisa produktif jika dikelola dengan baik.
“Sayang, banyak lahan yang dibiarkan begitu saja, bahkan sudah menjadi sarang hama seperti monyet, babi dan hewan lainnya,” katanya.
Dengan pengarapan lahan ini, maka hama-hama itu bisa dikendalikan, sehingga tanaman masyarakat lain yang sekitar juga terbebas dari hama yang sering membuat tanaman masyarakat kewalahan dalam menjaga tanaman mereka.
“Alhamdulillah, saat lahan ini sudah digarap dan memberikan hasil,” katanya.
Sementara itu, Anggota DPRD Padang Pariaman, Dedi Salim mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh Omrizal ini, karena bisa menjadi contoh bagi masyarakat lain untuk bisa menggarap lahan tidur mereka. “Kalau di Padang Pariaman ini masih banyak lahan yang belum di garap tentu ini sangat bagus menjadi contoh,” katanya.
Ia mengatakan, selain menggarap lahan sendiri, upaya Omrizal ini juga memberikan dampak pada masyarakat di sekitar, karena dalam satu hari setidaknya ada 10 masyarakat yang bekerja di ladang tersebut. (*)