Kepala Desa Muaro Kalaban Yuriswan mengatakan pengolahan kopi di desa tersebut berhasil menumbuhkan ekonomi petani karena harga jual biji kopi yang kini naik hampir dua kali lipat.
“Sejalan dengan potensi pengolahan kopi ini, maka kini Pemdes Muaro Kalaban telah menambah sebanyak satu Kelompok Tani untuk mengolah perkebunan kopi, dengan anggota kelompok sejumlah 23 orang,” kata Yuriswan.
Kemudian General Manager PT. Bukit Asam Pertambangan Ombilin Yulfaizon, mengatakan pihaknya mendukung potensi produksi kopi di Muaro Kalaban itu dengan memberikan bantuan mesin dan membawa petani kopi untuk studi banding mempelajari produksi kopi ke Provinsi Sumatera Selatan.
“Mesin pengolahan kopi yang kami bantu itu ada empat jenis. Yaitu mesin penggiling kopi (huller), mesin sanggrai (roasting), mesin pembubuk dan mesin packaging,” kata Yulfaizon.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Henni Purwaningsih mengatakan bantuan bibit kopi yang dibagikan kepada empat kelompok tani di Sawahlunto adalah total sebanyak 14.500 batang, dimana telah terealisasi sejumlah 13 ribu batang.
“Bibit kopi ini bibit unggul, varietas robusta yang berasal dari Jember. Bibit ini sudah diverifikasi oleh Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih,” ujar Henni menjelaskan.