HARIANHALUAN.ID – Nagari Muaro Kiawai, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), menggelar Maulid Nabi Muhammad SAW, yang terpusat di Masjid Al-Hijrah Resetlemen Jorong Kartini.
Tidak tanggung-tanggung, panitia kegiatan mendatangkan santri dan ustad dari Pesantren Purba Baru, yakni Ustad Syarip.
Pada kesempatan itu hadir juga Bupati Pasbar, Hamsuardi. Menurut bupati, Nagari Muaro Kiawai satu-satunya nagari yang mendatangkan ustad dan santri dari pondok pesantren yang banyak menghasilkan lulusan terutama dari Kabupaten Pasaman Barat.
“Makanya, kita bersyukur karena santri inilah yang akan melanjutkan perjuangan kita di bidang agama. Apalagi, pemekaran nagari saat ini Pasbar cukup banyak, yakni 71 nagari,” katanya.
Untuk itu, lanjut Hamsuardi, diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang terampil dalam mengurus nagari. Apakah untuk menjadi bamus, perangkat nagari hingga jorong.
Bupati Hamsuardi juga menyampaikan program Pemda Pasbar tentang Magrib mengaji tahfiz Al-Qur’an dan Jumat berkah harus disampaikan terus kepada masyarakat Pasbar. Sehingga masyarakat bisa mendukung program pembangunan SDM di bidang keagamaan.
“Kepada semua masyarakat Pasbar, ini cita-cita kita semua. Bahwa program Pemda Pasbar tentang Magrib mengaji, tahfiz Al-Qur’an dan Jumat berkah. Dengan tujuan setiap rumah membaca Al-Qur’an setiap hari. Jika tidak, ayahnya yang membaca Al-Qur’an, bisa ibunya atau anaknya,” ujar Hamsuardi.
Begitu juga dengan tahfiz Al-Qur’an, lanjut Hamsuardi, dengan salah satu tujuan agar anak-anak SD dan SMP gemar membaca Al-Qur’an dan mengulang-ulang setiap Rabu dan Sabtu.
“Jadi, di Kabupaten Pasaman Barat ini menggema Al-Qur’an di setiap rumah dan sekolah. Sehingga kita harapkan rahmat Allah berada di Bumi Mekar Tuah Basamo Pasaman Barat,” katanya.
Program ini juga sudah didukung oleh anggota dewan. Artinya, program ini sudah menjadi program pemerintah daerah bukan hanya program bupati atau wakil bupati saja.
“Sekarang kita minta dukungan juga dari masyarakat Pasbar untuk mengaplikasikan program unggulan Pemda Pasbar ini,” katanya.
Sementara itu, Camat Gunung Tuleh, Muhammad Ghor menjelaskan, jika program pemerintah daerah itu juga diaplikasikan di Gunung Tuleh. Namun, ditambah dengan program Jumat berkah tingkat kecamatan. Begitu juga dengan program Magrib mengaji ditambah dengan mengaji dengan kelompok BKMT. “Program ini harus serius kita jalankan,” katanya. (*)