“Namun, hal ini terkendala dengan jaringan yang mumpuni dan yang paling penting itu sumber daya manusia (SDM) penunjang. Jikapun ada nagari yang punya SDM yang baik dalam ekspos perkembangan nagari, takutnya dinilai kurang berimbang. Jadi, kita butuh SDM yang bisa memberikan informasi kepada masyarakat layaknya cara penulisan jurnalistik,” tuturnya lagi.
Tantangan itu diharapkannya bisa dijawab dengan baik oleh Harian Haluan. Tidak hanya dalam membantu pemberitaan, tetapi juga bidang kepenulisan jurnalistik. Nagari dan desa mempunyai pekerjaan yang banyak dan selalu butuh pembaruan, perlunya jembatan informasi bagi ranah dan rantau agar hal ini dioptimalkan dengan baik.
“Di desa ada kewenangan, pemerintahan, pembangunan, pembinaan, pemberdayaan. Jadi, kita harus optimal dengan keempat aspek ini. Selain itu, dengan pemberitaan nantinya juga akan memancing investasi, karena Nagari dan desa butuh invertasi,” ujarnya lagi. (*)