Selain itu, Wali Nagari Talu, Mahyudanil menyampaikan, program yang dijalankan merupakan bentuk respon nagari kepada kebijakan pusat dalam rangka menciptakan ketersediaan pangan.
“Sebenarnya menanam cabai dan membudidayakan ikan merupakan hal biasa. Namun yang menjadi istimewa di sini bahwa nagari membuat terobosan baru dalam hal menangkap kesempatan yang efektif, agar anggaran APBN dan APBD yang sebelumnya dianggarkan ke Nagari Talu dapat dijadikan sebagai aset nagari, sehingga kedepannya apabila program ketahanan pangan ini jalan, maka akan dialihkan ke BUMNag dan ke depan nantinya tidak dianggarkan melainkan dari pemanfaatan usaha yang dikelola nagari sekarang,” katanya.
Ia juga menjelaskan, terdapat enam titik ketahanan pangan saat ini yang dikembangkan yang terdapat di lima jorong berupa tanaman cabai, bawang dan budidaya ikan. (*)