HARIANHALUAN.ID – Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi Ansharullah memimpin apel nagari, desa dan lurah Bersih Anti Narkoba (Bersinar) di ZHM Hotel, Kota Padang, Selasa (1/11/2022).
Pada rapat koordinasi antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar dengan pemerintahan desa atau nagari se-Sumbar yang dihadiri sebanyak 1.158 orang wali nagari, kepala desa dan lurah dari seluruh penjuru Sumbar ini, kembali dibahas sejumlah langkah penguatan peran nagari sebagai garda terdepan perang melawan peredaran narkoba di Sumbar.
“Narkoba adalah musuh bersama dan peredarannya sudah sangat mengkhawatirkannya di Sumbar. Untuk itu, seluruh jajaran pemerintahan provinsi hingga nagari diminta ambil peran dalam upaya memutus rantai peredaran gelap narkoba,” kata Gubernur Mahyeldi Ansharullah.
Gubernur menyatakan, generasi muda Sumbar adalah target sekaligus sasaran empuk bagi para bandar dan pengedar narkoba. Apabila dibiarkan, kondisi ini akan mengancam kualitas masyarakat usia produktif Sumbar dalam menghadapi bonus demografi menuju visi Indonesia Emas pada 2045 mendatang.
“Untuk itu, kita mengapresiasi telah terbentuknya sebanyak 28 nagari, desa dan kelurahan yang telah dicanangkan sebagai nagari bersih dari narkoba atau bersinar oleh BNNP Sumbar,” ucap Gubernur.
Ia menambahkan, diharapkan kedepannya nagari, desa ataupun kelurahan lainnya di seluruh Sumbar, bisa menyusul untuk dicanangkan sebagai nagari bebas narkoba. Sehingga ruang gerak para pelaku, pengedar maupun bandar narkoba semakin sempit di Sumbar.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Sumbar, Amasrul mengatakan, rakor tersebut merupakan langkah awal pencanangan gerakan nagari bersih narkoba di Sumbar.
“Untuk membahas peran semua elemen dalam mencegah peredaran gelap narkoba, kita menghadirkan sejumlah narasumber dan pakar berkompeten dalam bidang pencegahan peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba dari Polda Sumbar, Badan Narkotika Nasional (BNN), Dinas Kesehatan Sumbar dan perguruan tinggi,” katanya.
Ia menerangkan, sejauh ini program nagari bersih dari narkoba atau bersinar telah berjalan di sebanyak 28 desa, kelurahan dan nagari yang tersebar di 19 kabupaten dan kota di Sumbar.
Kedepannya, kata Amasrul, program tersebut juga akan ditargetkan bisa berkelanjutan serta mengalami pertambahan nagari yang akan ditetapkan oleh BNNP dan BNNK Sumbar sebagai nagari bersinar.
Senada dengan itu, Kepala BNNP Sumbar, Kombes Pol Hindra mengungkapkan, sejauh ini pihaknya masih terus menjalankan program pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika atau (P4GN).
Ia menyebut, sebagai upaya untuk meningkatkan pengawasan peredaran gelap narkoba di Sumbar, pihaknya juga telah bekerja sama dengan banyak pihak termasuk di dalamnya pemerintahan nagari.
“Melalui program nagari bersinar, kita berharap timbul ada peningkatan pengetahuan, kesadaran dan kewaspadaan masyarakat mengenai bahaya narkoba, sehingga kedepannya angka penyalahgunaan narkoba ini bisa kita tekan,” ucapnya.
Kombes Pol Hindra juga menyebut, selain bertujuan untuk mengaktifkan deteksi dini penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, program nagari bersinar juga merupakan salah satu upaya BNN untuk menyebarluaskan pesan-pesan anti narkoba kepada seluruh lapisan masyarakat.
Tampak hadir dalam kegiatan itu, Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono, Kepala BNNP Sumbar, Kombes Pol Hindra, Kepala Badan Narkotika Kabupaten (BNNK), serta sejumlah wali kota dan bupati, perwakilan maupun jajaran kepala OPD Pemprov Sumbar. (*)