Menelisik Adat Budaya “Ba Alua” di Nagari Pangkalan Kabupaten Limapuluh Kota

LAPORAN: HARI MANDALA (KONTRIBUTOR HALUAN NAGARI)

HARIANHALUAN.id – Bacakap Adat adalah suatu tradisi pada acara-acara tertentu disetiap nagari/desa di Sumatera Barat khususnya pada Suku Minangkabau.

Di Nagari Pangkalan Ba Alua/Bacakap Adat selalu dipakai pada saat-saat tertentu. Diantaranya adalah pada saat Meminang “Maminang”.

Dalam acara meminang ini antara Niniak mamak, Ibu Bapo serta Tamu Nan Datang akan melakukan sebuah perundingan melalui Ba Alua sebelum memutuskan apakah pinangan itu diterima atau tidak. Selanjutnya adalah Menjemput Pengantin laki – laki “Manjapuik Marapulai”.

Dalam acara ini juga melalui Ba Alua/Bacakap Adat antara Niniak Mamak, Ibu Bapo dan Tamu “Panjapuik, yang merupakan utusan dari pihak pengantin perempuan“. Mereka akan melalukan perundingan di rumah pengantin laki-laki. Saat inilah nanti yang menentukan apakah pengantin laki-laki itu dapat dibawa pulang oleh Tamu untuk menuju rumah pengantin perempuan atau tidak. Dan masih banyak lagi moment Ba Alua yang dilakukan di Nagari Pangkalan.

Pada hari ini sangat sedikit masyarakat di Nagari Pangkalan yang masih bisa Ba Alua, sehingga ada acara-acara yang seharusnya Ba Alua tapi tidak dilakukan sebagaimana mestinya. “Tanpa disadari, acara yang dibuat oleh yang punya hajat dengan begitu besarnya tidak bisa disi dengan tradisi yang ada,” ujar Sekretaris Nagari Pangkalan Hari Mandala.

Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Nagari Pangkalan membuat program Pelatihan Ba Alua / Bacakap Adat, yang bertempat di Aula Kantor Wali Nagari Pangkalan selama 5 hari, dimulai pada tanggal 27 November – 1 Desember 2022 dengan jumlah peserta sebanyak 26 orang. Peserta terdiri dari Perangkat Nagari, Bamus Nagari dan Kelompok Kesenian Bacakap Adat “ Adat Lamo Pusako Usang”. Narasumber terdiri dari Arlis Malik, yang merupakan satu-satunya Guru Ba Alua/Bacakap Adat yang masih eksis sampai hari ini. Beliau selalu menjadi “ayam aduan” bagi masyarakat di Nagari apabila ada yang mendapatkan minantu untuk anaknya dari tempat lain diluar Nagari Pangkalan.

Selain itu, Rifdal Laksamano selaku Wali Nagari Pangkalan mengatakan pelatihan ini sangat penting bagi masyarakat untuk menciptakan kepercayaan diri dan pemahaman akan tradisi Nagari Pangkalan khususnya Ba Alua/bacakap Adat.

Sejalan dengan itu, Wakil Ketua Bamus Nagari Pangkalan Azhar berharap, kegiatan pemberdayaan tidak hanya sampai disini, masih banyak tradisi-tradisi yang harus diberdayakan, salah satunya Berzikir “ Badikiu” dan yang lainnya.

Dalam hal ini, Masri selaku Ketua Kelompok Kesenian “ Adat Lamo Pusako Usang “ berbangga dan mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintahan Nagari Pangkalan yang telah menyelenggarakan kegiatan pelatihan ini, sekian lama wirid kelompok Ba Alua / Bacakap Adat, baru ini kali pertama Pemerintah Nagari Pangkalan dibawah kepemimpinan Rifdal Laksamano memberikan pelatihan Ba Alua / Bacakap Adat ujarnya. (*)

Exit mobile version