Tekan Angka Stunting, Nagari Tarantang Gelar Pelatihan Pada Orang Tua

Nagari Tarantang

HARIANHALUAN.ID – Pemerintah Nagari Tarantang menggelar kegiatan pelatihan peningkatan gizi anak stunting bagi orang tua di Mess Pemkab Lima Puluh Kota pada Kamis (1/12/2022) pagi.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kasi Pelayanan Camat Harau, Gustina Yenti dan juga dihadiri staf UPTD Puskesmas Tanjung Pati, Melvita Wulan Dari, Pendamping Desa (PD) Kecamatan Harau, Noviardi, Wali Nagari Tarantang, Sudahri beserta perangkat nagari, Wakil Ketua Bamus Nagari Tarantang, Yusrizal dan pimpinan bamus lainnya, Ketua PKK Nagari Tarantang, Astuti Virgo, Ketua Kader RDS Nagari Tarantang, Delvi Marianti, serta diikuti oleh orang tua yang mengalami stunting pada anaknya, sekaligus menjadi peserta dalam pelatihan ini.

Wali Nagari Tarantang, Sudahri menyebutkan kegiatan ini dilangsungkan merupakan amanah, karena sudah tertampung dalam APN Nagari Tahun 2022.

“Angka stunting di Nagari Tarantang saat ini telah mengalami penurunan, yang awalnya berjumlah 30 orang, sekarang menjadi 20 orang. Untuk selanjutnya, silahkan ibu–ibu berkolaborasi dengan pemerintah nagari, kepala jorong dan pemateri yang memberikan ilmu hari ini dalam penurunan angka stunting,” ujarnya.

Sudahri mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan tempat tinggal, mencakup sanitasi lingkungan dan air bersih. “Pastikan sumber air layak pakai. Mata air juga sebaiknya jauh dari tempat pembuangan kotoran atau limbah dengan minimal jarak 10 meter, karena lingkungan dan sumber air yang tidak bersih membuat anak rawan terkena infeksi penyakit,” tuturnya.

Pimpinan Bamus Tarantang, Yusrizal menyampaikan, saat ini segala pihak sudah mengampil peran masing–masing dalam mengatasi stunting di Nagari Tarantang. Di antaranya pemerintahan nagari, pendamping desa, kecamatan dan puskesmas, serta orang tua yang memang bersentuhan langsung dengan anak penderita stunting.

Kasi Pelayanan Camat Harau, Gustina Yenti dalam pembukaanya juga memberikan apresiasi kepada pemerintah nagari yang selalu menganggarkan untuk kegiatan stunting di Nagari Tarantang.

Selain itu, kepada tenaga kesehatan yang selalu memberikan motivasi dan arahan kepada masyarakat binaannya di nagari dalam penanganan stunting terhadap anak usia dini, serta ibu–ibu kader nagari dalam pengelolaan kegiatan posyandu di nagari khususnya Nagari Tarantang.

“Jangan pernah malu memiliki anak stunting, karena hal ini bisa diatasi dari kita sendiri melalui pola hidup sehat dan peran penting orang tua terhadap anak,” ujarnya.

Di samping itu, Gustina Yenti juga berharap dengan adanya pelatihan ini, orang tua anak memiliki edukasi dan pengetahuan dalam pola asuh anak, serta selalu bersedia mengunjungi posyandu di Nagari Tarantang.

Selain edukasi mengenai nutrisi, kata Gustina, orang tua juga sebaiknya memahami pola asuh serta gaya hidup sehat. Pola asuh terbaik adalah yang mengutamakan tumbuh kembang dan kesehatan anak. Ini mencakup pentingnya konsultasi ke dokter dan terus mencari tahu kebutuhan nutrisi anak-anak sesuai usia dan aktivitas mereka.

Staf UPTD Puskesmas Tanjung Pati, Melvita Wulan Dari yang hadir sebagai narasumber pelatihan peningkatan gizi anak stunting bagi orang tua menyampaikan bagaimana strategi dalam pola asuh anak sejak usia dini.

Ia mengatakan, kondisi tubuh anak yang pendek seringkali dikatakan sebagai faktor keturunan (genetik) dari kedua orang tuanya, sehingga masyarakat banyak yang hanya menerima tanpa berbuat apa-apa untuk mencegahnya. Padahal seperti diketahui, genetika merupakan faktor determinan kesehatan yang paling kecil pengaruhnya bila dibandingkan dengan faktor perilaku, lingkungan (sosial, ekonomi, budaya, politik) dan pelayanan kesehatan.

“Dengan kata lain, stunting merupakan masalah yang sebenarnya bisa dicegah. Terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam pencegahan stunting, yaitu perbaikan terhadap pola makan, pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih,”ujarnya. (*)

Exit mobile version