HARIANHALUAN.id – Pemerintah Desa Lunto Barat Kecamatan Lembah Segar meningkatkan kompetensi petani di desa itu melalui Sekolah Lapang (SL) Tanaman Padi.
Kepala Desa Lunto Barat Hendra mengatakan Sekolah Lapang itu diikuti 15 orang peserta yang merupakan perwakilan dari enam Kelompok Tani.
“Sekolah Lapang ini berlangsung selama 12 kali pertemuan. Dengan demplot (lahan percontohan) seluas satu hektar,” kata Hendra.
Disebutkan Hendra, Pemdes Lunto Barat dengan APBDes memfasilitasi pertemuan Sekolah Lapang itu dan menyediakan sarana produksi berupa pupuk.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Sawahlunto Henni Purwaningsih menyampaikan pihaknya mendukung Sekolah Lapang itu dengan menyediakan instruktur yaitu dari jajaran penyuluh lapangan.
“Hasil dari Sekolah Lapang ini, pada lahan percontohan diperoleh hasil bahwa terjadi peningkatan produktifitas panen sebanyak 1,2 ton/hektar Gabah Kering Panen (GKP),” kata Henni.
Henni merinci selisih produktifitas itu yakni dari sebelum mengikuti Sekolah Lapang adalah sebanyak 6,4 ton/ha, menjadi 7,6 ton/ha setelah mengikuti Sekolah Lapang.
“Jika kita akumulasikan dalam pendapatan dengan menggunakan harga gabah Rp6.800,-/Kg maka terjadi peningkatan pendapatan sebesar Rp8.160.000,- setelah mengikuti Sekolah Lapang,” ujar Henni merinci.
Wali Kota Sawahlunto Deri Asta menghadiri langsung panen raya Sekolah Lapang itu, di hamparan sawah pulau Dusun Batu Anyir Desa Lunto Barat, pada Selasa 06 Desember 2022.
“Apresiasi dan terima kasih kepada Pemerintah Desa Lunto Barat atas keberpihakan pada petani sehingga komitmen meningkatkan kompetensi petani dengan Sekolah Lapang ini. Terima kasih juga kepada para petani yang telah mengikuti program ini dengan penuh semangat,” kata Wali Kota Deri.
Disebut Wali Kota Deri Asta, Pemko Sawahlunto juga sangat mendukung program-program peningkatan kapasitas/kompetensi petani karena akan berdampak langsung pada peningkatan hasil panen dan kesejahteraan petani.
“Kita dukung melalui Dinas Pertanian, jadi tolong para penyuluh yang menjadi instruktur Sekolah Lapang ini, sampaikan seluruh ilmu itu dengan baik sehingga petani-petani kita paham dengan utuh dan bisa menerapkannya secara maksimal,” ujar Wali Kota Deri berpesan.
Kepada petani peserta Sekolah Lapang itu, Wali Kota Deri Asta mengajak agar memanfaatkan dengan optimal momen belajar di Sekolah Lapang itu.
“Memang bapak-ibu telah banyak juga memperoleh ilmu pertanian dari orang tuanya dulu. Namun itu bukan alasan untuk berhenti belajar, karena ilmu itu perlu terus ditambah,” kata Wali Kota Deri Asta. (*)