Untuk hasil panen, katanya lagi, rencananya akan dimanfaatkan oleh Kelompok Tani Maju Bersama. Secara bertahap, hasil panen selanjutnya baru dipasarkan secara luas.
“Ini baru uji coba, hasil panen untuk kebutuhan internal. Apabila padi organik ini sudah dikembangkan nantinya, hasil panen baru dipasarkan. Tetapi harganya memang lebih mahal dari padi biasa,” kata walinagari.
Pemanfaatan bahan alami oleh Kelompok Tani Maju Bersama itu, didapat dari program sekolah lapangan yang selama ini diikuti oleh petani-petani yang tergabung dalam kelompok tersebut. Dari hasil edukasi penyuluh pertanian, sehingga Kelompok Tani Maju Bersama sukses untuk uji coba padi organik tersebut. (*)