Ia menyarankan untuk memperhatikan jalur akar pohon inang rafflesia, agar tidak diganggu bahkan dirusak. Pengaman seperti pagar di beberapa kebun raya bisa dipasang.
“Sangat riskan terjadi di hutan atau kebun yang tanpa penjagaan. Sehingga tour guide dan wisatwan bisa sembarangan memperlakukan bunga rafflesia ini, karena mereka memang belum paham,” kata Sofie, yang rutin mendapat informasi dari Forum Komunikasi Rafflesia dan Amorpophalus.
- Dilarang menyentuh
Menyentuh ialah salah satu kebiasaan yang masih banyak ditemui orang yang melihat rafflesia. Baik wisatawan, masyarakat lokal, maupun pemandu wisata.
Menurut Sofie, wisatawan sebaiknya tidak menyentuh bunga rafflesia. Kata Sofie, saat menyentuh bunga rafflesia bisa menyebabkan transfer bakteri hingga pengrusakan oleh oknum manusia.
“Perlakuannya sama saja seperti ketemu hewan langka, monyet misalnya, kan harus steril, atau tidak nyentuh. Tangan itu riskan menyebarkan bakteri, yang dipegang sebelumnya apa, kita tidak tau,” ucap Sofie.
- Merusak berarti membunuhnya
Terakhir ia memberi peringatan keras pada oknum yang masih merusak. Memetik beberapa bagian atau semuanya untuk keperluan pribadi.