“Dulu disini merupakan sentra penghasil gula tebu/gula merah, namun karena produksinya masih menggunakan cara-cara tradisional sehingga dinilai kurang mendukung ekonomi masyarakat sehingga sekitar tahun 1992 mayoritas penduduk beralih ke tanaman palawija. Saat ini ladang tebu yang ada disini tinggal kurang lebih seluas 8 hektare, dari itu melalui event ini kami lakukan kembali penanaman tebu sebanyak 1.000 batang dengan harapan bisa mengembalikan nagari Tabek Patah sebagai sentra penghasil gula tebu,” terangnya.
Sementara, anggota DPRD kabupaten Tanah Datar Nurhamdi Zahari Dt. Indo Marajo Nan Bapayuang Ameh menyambung apa yang disampaikan Wali Nagari dan untuk mendukung program unggulan Pemerintah Daerah di bidang pariwisata mengharapkan kepada Pemda bisa memberikan perhatian khusus untuk pengembangan objek wisata Batu Badindiang.
“Bisa kita saksikan bersama begitu indahnya negeri ini, dari sekian banyaknya objek wisata di Tanah Datar mungkin disinilah pemandangannya yang terindah. Mudah-mudahan harapan kita bersama objek wisata Batu Badindiang ini ke depan bisa dilakukan pembangunan secara bertahap dan berkelanjutan, sehingga menjadi salah satu objek wisata terbaik di kabupaten Tanah Datar,” tukasnya.
Pada acara tersebut juga dilakukan penanaman 1.000 pohon tebu secara simbolis oleh Bupati Eka Putra.
Tampak hadir pada acara pembukaan Festival Talago Kamba II Bupati Sisa Masa Jabatan 2020-2021 H. Zuldafri Darma, anggota DPRD kabupaten Tanah Datar, Kepala OPD, Camat se Tanah Datar, Wali Nagari se Kecamatan Salimpaung dan undangan lainnya. (*)