Dalam presentasi ini, aspek seperti keterbukaan data, kecepatan akses informasi dan inovasi pelayanan informasi menjadi poin penilaian utama.
Ketua KI Sumbar juga mengapresiasi antusiasme badan publik yang mengikuti ajang ini. “Nagari-nagari ini telah menunjukkan komitmen luar biasa. Harapannya, mereka tidak hanya berlomba menjadi yang terbaik, tetapi juga menjadi role model dalam menyebarkan virus keterbukaan informasi,” ujar Musfi Yendra.
Proses penilaian dilakukan oleh tiga panelis yang terdiri dari dua komisioner KI Sumbar dan satu panelis eksternal. Mereka akan menguji kedalaman strategi yang dipaparkan oleh masing-masing nagari. Penilaian ini tidak hanya melihat sisi teknis, tetapi juga dampak nyata dari keterbukaan informasi terhadap masyarakat di nagari tersebut.
Musfi Yendra menegaskan bahwa Monev KIP 2024 tidak hanya menjadi arena kompetisi, tetapi juga langkah konkret untuk mendorong setiap badan publik di Sumatera Barat agar lebih aktif dalam mempraktikkan keterbukaan informasi.
“Keterbukaan informasi publik adalah kunci untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap badan publik. Kolaborasi dan inovasi menjadi elemen penting agar semua pihak dapat saling mendukung,” katanya.
Ajang ini diharapkan mampu menjadi momentum besar bagi Sumatera Barat untuk memperkuat transparansi dan tata kelola informasi yang lebih baik, khususnya di tingkat nagari. (*)