Kontribusi tersebut terdiri dari 2 persen dalam bentuk uang dan 8 persen berupa tenaga kerja gotong royong. Dengan demikian, total nilai kegiatan mencapai Rp445.000.000 untuk sembilan item pekerjaan.
Kesembilan item pekerjaan tersebut antara lain pembangunan Bak Intake I senilai Rp27.000.000 dari APBN dan Rp2.770.000 dari gotong royong masyarakat. Selain itu, Bak Intake II senilai Rp18.822.400 dari APBN dan Rp2.290.000 dari gotong royong masyarakat.
Pekerjaan lainnya termasuk pembangunan bak reservoir saringan air untuk memastikan meteran aman dari kotoran dan pasir, dengan total biaya Rp 81.516.500 dari APBN dan Rp 4.157.000 dari iuran masyarakat serta Rp7.711.000 dalam bentuk gotong royong.
Kemudian, ada pengadaan dan pemasangan pipa jaringan ukuran ¾ inci untuk mengalirkan air ke Bukit Tujuh dan daerah sekitar Kantor Polsek Mapat Tunggul, yang menelan biaya Rp28.089.700 dari APBN dan Rp18.055.000 dari gotong royong masyarakat.
Selain itu, terdapat pengadaan 197 unit meteran air sambungan rumah (SR) lengkap dengan tutupnya, dengan nilai Rp218.345.000 dari APBN, Rp3.800.000 dari iuran masyarakat, dan Rp5.674.000 dalam bentuk gotong royong.
Terakhir, biaya operasional kelompok masyarakat pelaksana (POKMAS) sebesar Rp17.132.000 dari APBN, pelatihan tingkat masyarakat yang diselenggarakan POKMAS sebesar Rp4.421.000, promosi kesehatan Rp3.000.000, serta uji kualitas air senilai Rp1.000.000. (*)