Rakor Pamsimas, Wali Nagari Pintu Padang Siapkan Penyerahan kepada Kelompok Pengelola

PINTU PADANG, HARIANHALUAN.ID — Wali Nagari Pintu Padang menghadiri rapat koordinasi (Rakor) akhir kegiatan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) yang diselenggarakan di Dinas Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang Jalan Taman Siswa Nomor 1 Padang, pada Senin (16/12/2024) lalu.

Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh nagari yang memperoleh program Pamsimas se-Sumatera Barat. Dari 62 nagari di Kabupaten Pasaman, Nagari Pintu Padang adalah salah satu dari enam nagari yang memperoleh kesempatan untuk menjalankan program tersebut.

Wali Nagari Pintu Padang, Edrianosmoy, menyampaikan rasa syukur atas perhatian pemerintah yang diberikan kepada Nagari Pintu Padang melalui program Pamsimas.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Pamsimas, pemerintah daerah, dan pemerintah provinsi atas kesempatan ini. Ke depan, kami akan melaksanakan langkah-langkah strategis agar air bersih di Nagari Pintu Padang dapat dikelola dengan baik,” ujarnya.

Langkah strategis yang dimaksud, lanjutnya, termasuk melaksanakan rapat koordinasi dengan Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (SPAM) yang melibatkan Badan Musyawarah Nagari (BAMUS) dan Kelompok Pengelola SPAM.

Selain itu, persiapan penyerahan pengelolaan air bersih kepada kelompok pengelola juga akan segera dilakukan. Hal ini, menurutnya, sejalan dengan Peraturan Bupati Pasaman Nomor 81 Tahun 2021 yang mengatur bahwa pengelolaan air bersih di nagari harus dilakukan oleh lembaga nagari terkait.

Dari draft dokumen berita acara rencana penyerahan tersebut, ia menjelaskan bahwa kegiatan yang dibiayai oleh APBN ini bernilai Rp400.000.000, dengan kewajiban kontribusi masyarakat sebesar 10 persen.

Kontribusi tersebut terdiri dari 2 persen dalam bentuk uang dan 8 persen berupa tenaga kerja gotong royong. Dengan demikian, total nilai kegiatan mencapai Rp445.000.000 untuk sembilan item pekerjaan.

Kesembilan item pekerjaan tersebut antara lain pembangunan Bak Intake I senilai Rp27.000.000 dari APBN dan Rp2.770.000 dari gotong royong masyarakat. Selain itu, Bak Intake II senilai Rp18.822.400 dari APBN dan Rp2.290.000 dari gotong royong masyarakat.

Pekerjaan lainnya termasuk pembangunan bak reservoir saringan air untuk memastikan meteran aman dari kotoran dan pasir, dengan total biaya Rp 81.516.500 dari APBN dan Rp 4.157.000 dari iuran masyarakat serta Rp7.711.000 dalam bentuk gotong royong.

Kemudian, ada pengadaan dan pemasangan pipa jaringan ukuran ¾ inci untuk mengalirkan air ke Bukit Tujuh dan daerah sekitar Kantor Polsek Mapat Tunggul, yang menelan biaya Rp28.089.700 dari APBN dan Rp18.055.000 dari gotong royong masyarakat.

Selain itu, terdapat pengadaan 197 unit meteran air sambungan rumah (SR) lengkap dengan tutupnya, dengan nilai Rp218.345.000 dari APBN, Rp3.800.000 dari iuran masyarakat, dan Rp5.674.000 dalam bentuk gotong royong.

Terakhir, biaya operasional kelompok masyarakat pelaksana (POKMAS) sebesar Rp17.132.000 dari APBN, pelatihan tingkat masyarakat yang diselenggarakan POKMAS sebesar Rp4.421.000, promosi kesehatan Rp3.000.000, serta uji kualitas air senilai Rp1.000.000. (*)

Exit mobile version