Pemkab Solok Gelar Pembinaan Seni Tradisional, Dukung Penuh Generasi Muda Cintai Budaya Daerah!

SOLOK, HARIANHALUAN.ID- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan terus berkomitmen mendukung pelestarian seni tradisi sesuai dengan amanat UU No. 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, khususnya pada Pasal 26 Ayat (3).

Salah satu upaya yang dilakukan adalah pembinaan terhadap kelompok atau sanggar seni yang ada di Kabupaten Solok. Pemerintah daerah berharap, melalui pembinaan ini, masyarakat dapat memperluas pengetahuan mereka tentang kekayaan budaya daerah.

Pembinaan ini tidak hanya bertujuan untuk mempopulerkan seni tradisional, tetapi juga untuk mengembangkan potensi sumber daya manusia di bidang seni, mendorong sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, serta memperkuat kebudayaan nasional.

Pemkab melakukan pembinaan, Kamis (9/1/2025), di Group Kajai Sakato Nagari Koto Baru, Kecamatan Kubung, yang disambut dengan antusiasme tinggi oleh masyarakat setempat. Kegiatan ini dihadiri oleh Pamong Budaya Wirasto, staf Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Kepala Jorong Kajai, serta mantan Plt. Wali Nagari Koto Baru, Irman.

Menurut Kepala Jorong Kajai, Deri, Group Kajai Sakato baru berdiri sekitar dua bulan yang lalu, berawal dari antusiasme anak-anak yang ingin belajar seni randai. Awalnya hanya ada 10 orang anggota, namun kini sudah hampir mencapai 40 orang.

Meskipun begitu, mereka masih menghadapi kendala terkait alat kesenian, baik pakaian maupun alat musik, dan berharap ada solusi untuk masalah ini. Deri juga berharap agar Dinas Pariwisata dan Kebudayaan terus memberikan pembinaan kepada Group Kajai Sakato.

“Group Kajai Sakato terbentuk karena semangat anak-anak di sini yang ingin belajar seni randai. Saat ini kami sudah memiliki hampir 40 anggota, namun kami masih kesulitan dalam menyediakan alat kesenian yang memadai. Harapan kami, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan bisa memberikan bantuan untuk kelancaran kegiatan seni di sini,” ujar Deri.

Sementara itu, Pamong Budaya Wirasto menyampaikan bahwa Pemkab Solok memiliki komitmen kuat untuk melestarikan seni tradisi yang ada di daerah ini.

Meskipun kegiatan pembinaan sering dilaksanakan pada malam hari dan dengan jarak tempuh yang jauh, Pemkab tetap rutin mengunjungi kelompok seni di seluruh wilayah Kabupaten Solok. Saat ini, tercatat hampir 300 kelompok atau sanggar seni di Solok yang aktif.

“Pemkab Solok akan terus mendukung kegiatan pelestarian seni tradisi, meskipun harus menempuh perjalanan jauh dan sering dilaksanakan malam hari. Kami ingin generasi muda semakin mencintai seni tradisional, agar budaya kita tetap hidup dan lestari,” jelas Wirasto.

Wirasto menjelaskan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memberikan motivasi kepada generasi muda agar lebih mencintai seni tradisional, sehingga seni tersebut tetap lestari.

Di samping itu, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan juga merencanakan pelatihan untuk pelatih tari piring dan randai, serta mengadakan lomba tari piring dan randai tingkat Kabupaten Solok pada tahun ini.

“Dukungan masyarakat terhadap pelestarian seni tradisi sangat besar, seperti yang terlihat di Nagari Koto Baru, di mana hampir setiap jorong memiliki kelompok atau sanggar seni. Semoga seluruh kelompok seni ini dapat terus menjaga kekompakan dan kebersamaan,” harap Wirasto.

Sebagai bagian dari kegiatan tersebut, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan juga menyerahkan Surat Keterangan Terdaftar kepada Group Kajai Sakato serta Piagam Penghargaan kepada salah seorang Tuo Randai sebagai bentuk apresiasi dari Pemkab Solok atas dedikasi mereka dalam melestarikan seni tradisional.

“Penghargaan ini kami berikan sebagai bentuk apresiasi kepada mereka yang telah berkontribusi besar dalam menjaga dan melestarikan seni tradisional. Semoga ini bisa menjadi motivasi bagi yang lainnya,” kata Wirasto menambahkan. (*)

Exit mobile version