“Saya masih percaya bahwa masih ada harapan di Yogyakarta. Saya mengenal diri saya di kota itu dan saya beranggapan bahwa saya juga akan menemukan diri saya kembali di kota tersebut. Saya kembali buka usaha Rumah Makan Padang. Namun nasib berkata lain, usaha yang saya pupuk tak membuahkan hasil. Akhirnya saya kembali lagi ke Saniang Baka pada tahun 2006,” tuturnya.
Tahun 2006, dirinya mulai mengabdi kepada masyarakat Nagari Saniang Baka dengan cara terus bersosialisasi, beradaptasi, dan mengenal lebih dalam mengenai Nagari Saniang Baka beserta masyarakatnya. Pengabdian itu berbuah hasil, tepat pada 2007 dibukalah pemilihan untuk wali nagari dan ia terpilih menjadi Wali Nagari Saniang Baka atas dorongan dari masyarakat.
“2007-2013 merupakan periode pertama saya menjabat sebagai Wali Nagari Saniang Baka. Saat menjabat, saya terus mendorong dan berusaha agar Nagari Saniang Baka terus berdaya saing dan maju sebagaimana mestinya melalui program kerja yang sudah disusun. Pada periode selanjutnya, saya rehat sejenak dari riuhnya jabatan wali nagari namun tetap dekat, mengabdi, dan dikenal oleh masyarakat,” ujar Bahar.
Di sela-sela rehatnya menjadi wali nagari, ia juga menyempatkan diri kembali untuk merantau ke Yogyakarta dengan tujuan yang masih sama, membuka usaha Rumah Makan Padang. Harapan yang ia bawa redup selang waktu tiga tahun karena daya saing Rumah Makan Padang di kota tersebut cukup ketat hingga akhirnya ia pulang pada 2017.
“Tahun 2017, saya kembali ke kampung halaman. Pulang bukan berarti redupnya semangat untuk bekerja dan berusaha. Saya alih profesi lagi menjadi petani rempah. Saat itu rempah jenis cengkeh dan kapulaga menjadi ladang usaha bagi saya. Alhamdulillah, usaha tersebut tidak sia-sia dan terbukti sangat cukup untuk kehidupan saya dan keluarga,” ujarnya.
Tepat pada akhir tahun 2019, ia didukung lagi oleh masyarakat untuk maju pada pemilihan wali nagari dan atas kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat, ia terpilih kembali menjadi Wali Nagari Saniang Baka. Dengan bekal pengalaman dan pengabdian serta kepercayaan masyarakat, ia yakin akan membawa Nagari Saniang Baka menuju Nagari Mandiri.
“Saya selalu berusaha menjalankan program kerja yang sudah disusun untuk kemajuan dan pembangunan nagari, bagaimana nagari akan mengalami perubahan ke arah yang lebih baik secara signifikan. Namun, semua usaha tentu ada lika likunya. Tidak semua yang direncanakan selalu mulus, terkadang ada faktor baik internal maupun eksternal sehingga program kerja kadang tertunda,” kata Bahar.