Ia menegaskan bahwa meskipun perangkat nagari memiliki tugas pokok yang harus diselesaikan, mereka tidak menerima insentif atas pekerjaan tambahan tersebut.
“Mereka mengisi banyak aplikasi, tetapi tidak ada insentif yang diberikan,” ujarnya, yang kemudian disambut tepuk tangan oleh ratusan perangkat nagari yang hadir.
Dengan berbagai tantangan ini, Rahman berharap agar pemerintah dapat lebih memperhatikan kesejahteraan walinagari dan perangkat nagari, serta memberikan dukungan yang lebih nyata agar mereka dapat melayani masyarakat dengan lebih baik.
Sementara itu, Ketua Persatuan Walinagari (Perwana) Kabupaten Agam, Muhammad Nurzen, menegaskan bahwa pemerintah, baik di tingkat kabupaten maupun pusat, harus mendengarkan aspirasi yang disampaikan oleh walinagari dan perangkat nagari Kabupaten Agam.
“Kami berharap suara kami didengar dan diperhatikan demi kesejahteraan bersama,” ungkap Nurzen. (*)