Terpilih menjadi wali nagari membuatnya seolah ingin membuka lembaran baru untuk Nagari Lareh Nan Panjang. Setelah terpilih, pada awal tahun 2022, tanpa ragu ia mulai menata program, bermusyawarah tentang apa yang perlu dikembangkan, menerima masukan dan menjadi wadah aspirasi bagi masyarakat Lareh Nan Panjang.
“Sampailah pada pertengahan 2022, masuklah proposal tata kelola pemerintahan, kita bentuk pelayanan secara prima bagi masyarakat hingga kemudian untuk pertama kalinya pada kepemimpinan saya, Kantor Wali Nagari Lareh Nan Panjang dianugerahi penghargaan sebagai kantor terbaik di tingkat kecamatan,” ujarnya.
Tepat pada tahun 2023, dirinya dianugerahi sebagai Paralegal Justice Award dari Kementerian Hukum dan HAM dan menjadi satu-satunya di Kabupaten Padang Pariaman.
Prestasi tersebut membuatnya semakin berapi-api untuk membawa Nagari Lareh Nan Panjang menuju puncak kemajuan. Hal itu terbukti saat nagari tersebut mengembangkan Wadah Taman Wisata Seni Budaya dan bergulir lagi mengembangkan Budidaya Melon Herdroponik.
![Minangkabau Kini: ABS-SBK Tinggal Semboyan, Agama Hanya Simbol dan Ritual [Bagian 2]](https://harianhaluan.id/wp-content/uploads/2025/08/REFLEKSI-Minangkabau-Kini-120x86.jpg)
![Minangkabau Kini: ABS-SBK Tinggal Semboyan, Agama Hanya Simbol dan Ritual [Bagian 1]](https://harianhaluan.id/wp-content/uploads/2025/08/REFLEKSI-Minangkabau-120x86.jpg)
