“Alhamdulillah sudah berjalan dalam 3 tahun ini, selama saya menjabat dalam tiga tahun ini pula. Saya melihat banyak potensi yang bisa digali dari kondisi nagari saat ini, angka menunjukkan 46 persen dari total 509 hektare luas Nagari Lareh Nan Panjang tercipta lahan pertanian dan perkebunan warga aktif dengan tanaman ekonomi kreatif yang tumbuh sebagai program ketahanan pangan,” ujarnya.
Jadi ke depan, lanjut Muskinta, pihaknya terus berupaya mengembangkan ekonomi kreatif untuk pertumbuhan ekonomi warga, mulai dari pamanfaatan lahan yang kosong sampai mendatangkan investor untuk memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat luas.
“Kita bersyukur program ini berjalan dengan baik, dimana warga telah ikut proaktif meningkatkan ekonomi menuju ketahanan pangan yang kuat dimasa yang akan datang,” ucapnya.
Fachry salah satu penyalur investor menyatakan bahwa, Insyaallah pihaknya akan terus mengembangkan melon madu hidroponik ini dengan membuka lahan baru.
“Permintaan pasar masih belum sebanding dengan hasil panen. Jadi kita butuh lahan lagi untuk memenuhi permintaan,” ujarnya. (*)