Gerak Cepat Ketahanan Pangan, Nagari Lareh Nan Panjang Datangkan Investor Pemanfaatan Lahan

PADANG PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID – Wali Nagari Lareh Nan Panjang bersama investor membuka lahan baru di Korong Ampalu, Kabupaten Padang Pariaman, Senin (27/1/2025). Pembukaan lahan ini berkat koordinasi dan komunikasi wali nagari terhadap investor pembudayaan melon madu hidroponik.

Respon cepat langkah jitu yang diambil ini untuk ketahanan pangan dan memberi dampak ekonomi bagi masyarakat miskin selain komuditi yang lain, seperti padi, jagung, pepaya, ubi manggis dan lain-lain.

Wali Nagari Lareh Nan Panjang, Muskinta berharap seluruh lahan sekitar rumah warga yang belum produktif bersinergi menyosialisasikan ketahanan pangan untuk menciptakan ekonomi kreatif.

Berdasarkankan tindaklanjut dari Hari Desa pada tanggal 15 Januari 2025, bahwa Asta Cita Presiden Prabowo menyatakan membangun dari desa terutama ketahanan pangan, pembenahan yang dilakukan mulai dari menyiapkan lahan dan sarana prasarana pendukungnya.

Muskinta selaku Wali Nagari Lareh Nan Panjang mengambil langkah produktif di samping memberikan sosialisasi, komunikasi dan memberikan peluang pada investor untuk fokus pada ketahanan pangan warga dengan pemanfaatan lahan dan perkarangan warga, minimal ada tanaman kebutuhan pokok, seperti cabe, terong, kunyit, jahe dan lain-lain.

Dengan cara itu, kata Muskinta, setidaknya warga yang memiliki perkarangan minimal 4×4 meter sudah bisa memberikan dampak penyelamatan kebutuhan pokok, apalagi yang memiliki lahan dengan skala besar atau luas, tentu ini bisa menopang ketahanan yang besar pula dirasakan.

“Alhamdulillah, dalam kunjungan investor pembudayaan melon madu hidroponik akan dikembangkan ke lahan yang berikutnya berpotensi bisa diperluas, dimana sebelumnya sudah ada di Korong Ampalu,” katanya.

Muskinta berharap dengan adanya kepercayaan investor yang fokus pada ketahanan pangan, sangat membantu secara pertumbuhan ekonomi masyarakat dengan pemanfaatan lahan yang akan dikembangkan nantinya.

Muskinta menegaskan perihal ketahanan di nagari sudah diatur skemanya melalui kelompok tani dalam tiga tahun terakhir ini, dengan mengaktifkan kembali kelompok tani yang kurang aktif dan tidak aktif. Kita hidupkan kembali dan beri pemahaman, pembekalan mengenai kelompok tani yang produktif.

“Alhamdulillah sudah berjalan dalam 3 tahun ini, selama saya menjabat dalam tiga tahun ini pula. Saya melihat banyak potensi yang bisa digali dari kondisi nagari saat ini, angka menunjukkan 46 persen dari total 509 hektare luas Nagari Lareh Nan Panjang tercipta lahan pertanian dan perkebunan warga aktif dengan tanaman ekonomi kreatif yang tumbuh sebagai program ketahanan pangan,” ujarnya.

Jadi ke depan, lanjut Muskinta, pihaknya terus berupaya mengembangkan ekonomi kreatif untuk pertumbuhan ekonomi warga, mulai dari pamanfaatan lahan yang kosong sampai mendatangkan investor untuk memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat luas.

“Kita bersyukur program ini berjalan dengan baik, dimana warga telah ikut proaktif meningkatkan ekonomi menuju ketahanan pangan yang kuat dimasa yang akan datang,” ucapnya.

Fachry salah satu penyalur investor menyatakan bahwa, Insyaallah pihaknya akan terus mengembangkan melon madu hidroponik ini dengan membuka lahan baru.

“Permintaan pasar masih belum sebanding dengan hasil panen. Jadi kita butuh lahan lagi untuk memenuhi permintaan,” ujarnya. (*)

Exit mobile version