AGAM, HARIANHALUAN.ID – Menjelang aksi penyampaian aspirasi yang direncanakan pada Senin (17/2/2025) mendatang di Kantor Bupati Kabupaten Agam, sejumlah perangkat nagari di daerah tersebut menerima berbagai ancaman dari berbagai pihak.
Ancaman tersebut datang dalam berbagai bentuk, baik secara tertulis maupun tidak tertulis, yang membuat banyak perangkat nagari merasa tertekan.
Salah seorang koordinator aksi yang namanya diminta untuk tidak dituliskan mengungkapkan bahwa ancaman tersebut telah menyebabkan keresahan di kalangan perangkat nagari. Beberapa diantaranya bahkan melaporkan kondisi mereka ke panitia aksi dengan perasaan putus asa.
Baca Juga: 1.020 Perangkat Nagari di Agam Bakal Demo Bupati, Layangkan 8 Tuntutan
“Banyak perangkat nagari yang melapor ke kami. Mereka bingung dan putus asa, bahkan ada yang sampai menangis karena tidak tahu harus berbuat apa,” ujarnya kepada Haluan, Sabtu (15/2/2025) via telepon.
Ia menegaskan bahwa pihaknya enggan menyebutkan secara spesifik dari mana dan oleh siapa ancaman tersebut berasal. Namun, ia menilai tindakan ini merupakan upaya untuk menghalangi hak menyampaikan aspirasi dalam sistem demokrasi.
“Ini adalah bentuk penghalangan dalam menyampaikan aspirasi di negara demokrasi. Kami tidak menuntut sosok tertentu, seperti bupati, kepala dinas, camat, atau pihak lain. Kami hanya ingin menyampaikan aspirasi, terserah nanti diterima atau tidak,” ucapnya.