BUKITTINGGI, HARIANHALUAN.ID – Ketua Forum Wali Nagari (Forwana) Kabupaten Agam memberikan apresiasi kepada Asril, anggota DPRD Provinsi Sumbar yang mencanangkan perhutanan sosial di kabupaten ini. Pasalnya, selama ini belum pernah anggota dewan yang memikirkan perhutanan sosial di daerah ini.
“Kami Forwana se-Kabupaten Agam merasa bangga terhadap Bapak Asril. Sebab, baru kali ini anggota dewan provinsi Sumbar yang punya perhatian penuh terhadap nagari yang punya perhutan sosial di Kabupaten Agam,” kata Ketua Forwana Kabupaten Agam, M. Nurzen ketika menghadiri acara Sosialisasi Peraturan (Sosper) Daerah Nomor 1 Tahun 2024 tentang perhutanan sosial di Gedung Badiklat Pertanian Provinsi Sumbar di Bukittinggi, Kamis (27/3/2025).
Ia berharap program Perhutanan Sosial yang telah dicanangkan itu dapat berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat. Sesuai dengan program Presiden Prabowo untuk mendongkrak ekonomi masyarakat hutan.
“Bapak Asril ini sangat serius, bahkan beliau akan mengadakan pelatihan di bulan Juli depan untuk 20 nagari yang mempunyai perhutanan sosial,” ujar M. Nurzen, yang juga menjabat Wali Nagari Simarasok.
Sementara itu, Anggota DPRD Sumbar, Asril mengatakan, perhutanan sosial selain dapat meningkatkan perekonomian masyarakat juga mempunyai kontribusi yang besar terhadap jantung dan paru paru dunia.
“Jika hutan kita tidak dikelola dengan baik dan rusak, maka dampaknya sangat luas sekali, bukan hanya kita tapi dunia. Sebab, hutan adalah paru-parunya dunia,” kata Asril, yang juga Ketua DPD NasDem Kota Bukittinggi.
Menurut Asril, perhutanan sosial berfungsi sebagai bahan baku hasil industri. Jika perhutanan di Kabupaten Agam ini dikelola dengan baik, maka akan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat.
Asril menilai, saat ini hutan sosial di Kabupaten Agam belum digarap dengan baik, sehingga tidak mendatangkan nilai ekonomi yang baik. “Contohnya, kalau ada pesanan kopi sebanyak 40 ton kemana kita cari. Sebab, jumlah kopi sebanyak itu tidak ada di Agam,” ujarnya.