Pada hari pertama pelatihan angkatan XIV, kegiatan dibuka dengan materi terkait kode etik jurnalistik yang disampaikan langsung oleh mantan Pimpinan Redaksi Harian Haluan, Ismed Fanani. Dalam paparannya, ia menekankan bahwa kode etik merupakan pedoman moral sekaligus operasional bagi wartawan dalam menjalankan profesinya. “Kode etik jurnalistik memiliki fungsi utama menjaga kebebasan pers, melindungi hak individu, menjamin keakuratan berita, dan membangun kredibilitas media,” ujar Ismed.
Ia juga menegaskan, dalam menyajikan informasi, jurnalis harus menjunjung tinggi kejujuran serta menghormati hak narasumber, terutama dalam hal yang menyangkut kehidupan pribadi, kecuali menyangkut kepentingan publik.
“Pers tidak boleh membuat berita seenaknya. Mereka harus berpedoman pada kode etik jurnalistik yang telah ditetapkan. Wartawan juga harus peka terhadap kesalahan dan kekeliruan yang sudah tersebar, serta memberikan ruang bagi hak jawab dan koreksi secara proporsional,” katanya.
Menanggapi fenomena munculnya oknum yang mengaku sebagai wartawan namun kerap melakukan pemerasan dan menyebarkan informasi yang tidak akurat dan tidak berimbang, Ismed menyatakan bahwa tidak semua yang mengaku sebagai jurnalis dilindungi oleh Dewan Pers.
“Wartawan yang profesional dan diakui adalah mereka yang bekerja di media terverifikasi dan tunduk pada kode etik. Jika ada yang menyebarkan berita bohong, maka yang bersangkutan bisa dilaporkan ke Dewan Pers. Tapi jika terbukti bukan wartawan resmi, maka bisa dibawa ke ranah hukum,” tuturnya.
Ia juga mendorong pihak nagari untuk proaktif menghadapi persoalan ini, dengan memahami peran dan wewenang mereka dalam melaporkan oknum jurnalis yang tidak patuh terhadap kode etik. “Harapan kami, pihak nagari dan Harian Haluan dapat bersinergi dalam memberantas praktik jurnalistik yang merugikan masyarakat dan mencederai profesi jurnalis,” katanya. Sebagai bagian dari pelatihan, para peserta juga akan diberikan pemahaman mengenai cara mengenali media dan jurnalis yang terverifikasi serta memahami mekanisme penulisan berita yang akurat dan berimbang. (*)