Ket foto : Penampakan Surau Bantuan untuk masyarakat terdampak galodo Lima Kaum beberapa waktu lalu. Rezky
BATUSANGKAR, HARIANHALUAN.ID — Surau Tigo Batua di Nagari Parambahan Kecamatan Lima Kaum selesai dibangun ulang yang sebelumnya sempat hancur oleh galodo. Kegiatan ini bisa terlaksana kerjasama antara keluarga besar hakim Mahkamah Agung dan masyarakat yang mewakafkan lahan sbegai lokasi pembangunan.
Surau ini dibangun ulang dilokasi yang berjarak sekitar 500 meter dari lokasi sebelumnya. Pasalnya lokasi awal surau ini berada tetap di pinggir aliran air Batang Malana dan masuk dalam zona merah. Tidak hanya selesai dibangun kembali, surau ini telah diresmikan dan diserahkan kepada masyarakat pada Selasa (10/6).
Peresmian ini dihadiri oleh Ketua Kamar Tata Usaha Negara Mahkamah Agung RI YM Bapak Prof. Dr. H. Yulius, S.H., M.H., selaku perwakilan dari keluarga besar hakim MA, kemudian turut hadir Bupati Tanah Datar Eka Putra, beserta seluruh unsur Forkopimda Kabupaten Tanah Datar.
“Ini merupakan bagian dari kegiatan mahkamah agung peduli, kita mengumpulkan donasi dari internal hakim dan dipergunakan untuk berbagai kegiatan sosial. Termasuk disalurkan ke berbagai lokasi bencana, salah satunya ke Kabupaten Tanah Datar dan untuk pembangunan surau ini,” sebut Prof. Dr. H. Yulius, S.H., M.H.
Ia juga sempat bercerita terkait kunjungannya ke lokasi ini beberapa saat masa penanganan bencana Galodo terjadi pada tahun lalu. Saat kunjungan ini dia mendengar berbagai harapan dari masyarakat terdampak, salah satunya terkait pembangunan ulang surau ini.
“Harapan kita tentunya masyarakat selalu meramaikan surau ini. Kita juga berharap dimasa yang akan datang tidak adalagi bencana serupa,” tutupnya.
Sementara itu, Bupati Tanah Datar yang turut hadir dalam kegiatan ini sangat berterima kasih dan mengapresiasi kepedulian keluarga besar Mahkamah Agung terhadap Kabupaten Tanah Datar. Ia berharap kepedulian tersebut terus hadir dalam setiap upaya pembangunan dan pemulihan pasca Galodo di Tanah Datar.
“Sampai saat ini kami terus berusaha bangkit dari bencana Galodo. Berbagai upaya kita lakukan, sepeti normalisasi sawah yang terus berjalan. Kemudian setelah penyerahan rumah bagi masyarakat yang tergabung dalam relokasi terpadu saat ini kita tengah melaksanakan program relokasi mandiri,” sebut Eka Putra.
Eka Putra menambahkan saat ini ada 141 rumah relokasi mandiri yang dalam proses pembangunan. Relokasi mandiri tersebut merupakan salah satu program relokasi rumah bagi warga yang mampu menyediakan lahan dan biaya pembangunan akan ditanggung oleh pemerintah.
Eka Putra juga menyebutkan, saat ini Kabupaten Tanah Datar juga telah memiliki early warning sistem yang tersebar di beberapa titik di aliran air Batang Malana. Dengan EWS ini diharapkan mitigasi bencana bisa berjalan dengan lebih baik. “Sampai saat ini kita juga terus melakukan trauma healing bagi korban yang membutuhkan pendampingan,” sebutnya.
Pada kesempatan ini Eka Putra juga memberikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr Riswadi Jarinus berserta keluarga yang telah mewakafkan tanah untuk pembangunan surau ini.
“Kita berharap surau ini selalu ramai, serta kita semua bersama-sama bis bangkit dan pulih dari dampak bencana galodo,” sebutnya. (*)