SOLOK, HARIANHALUAN.ID – Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Solok menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Life Skill bagi masyarakat di kawasan rawan narkoba. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, mulai 11–13 Agustus 2025 di Cafe Dama Resto, Kinari, Kecamatan Lembang Jaya.
Bimtek diikuti 30 peserta yang berasal dari Nagari Koto Laweh dan Nagari Koto Gadang Koto Anau, dua wilayah yang termasuk kategori rawan peredaran narkoba. Acara dibuka langsung oleh Kepala BNN Kabupaten Solok, M. Agus Wijanarko.
Dengan mengusung tema “Pengembangan Kapasitas Masyarakat di Kawasan Rawan Gelap Narkoba”, pelatihan menghadirkan narasumber dari Batik Canting Buana, Kota Padang Panjang. Peserta mendapat keterampilan membatik, serta membuat keripik talas, sebagai bekal untuk membuka peluang usaha baru.
Dalam sambutannya, Agus Wijanarko menyampaikan bahwa Kabupaten Solok menjadi satu-satunya daerah di Sumatera Barat (Sumbar) yang mendapatkan program ini dari pemerintah pusat, bersama 59 daerah lainnya di Indonesia.
“Peserta hari ini adalah orang-orang yang beruntung, karena menjadi perhatian langsung pemerintah pusat. Kami berharap keterampilan yang diperoleh bisa menciptakan lapangan kerja, meningkatkan perekonomian dan sekaligus menjadi benteng dalam mencegah peredaran narkoba,” ujar Agus.
Ia menegaskan, pemilihan Nagari Koto Laweh dan Koto Gadang Koto Anau bukan tanpa alasan, mengingat kedua nagari tersebut memiliki tingkat kerawanan narkoba yang tinggi.
Sementara itu, Koordinator Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Kabupaten Solok, David Sihotang, memaparkan bahwa dari 74 nagari di Kabupaten Solok, sebanyak 28 nagari masuk kategori rawan narkoba.
“Kabupaten Solok ini berada di garis merah peredaran narkoba. Karena itu, upaya pencegahan melalui pemberdayaan masyarakat sangat penting,” katanya.
Salah seorang peserta mengaku bersyukur dapat mengikuti kegiatan ini. Ia berharap keterampilan yang didapat bisa diterapkan untuk membantu perekonomian keluarga, sekaligus menjaga generasi muda dari jerat narkoba. (*)