PADANG, HARIANHALUAN.ID — Universitas Negeri Padang (UNP) kembali melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Nagari Sintuk, Padang Pariaman. Sebuah nagari yang kaya akan peninggalan sejarah masa pendudukan Jepang, kini memiliki harapan baru untuk bangkit sebagai destinasi wisata edukasi. Melalui inisiatif dari Tim Pengabdian UNP, jejak-jejak masa lalu tersebut digali kembali dalam sebuah proyek yang diberi nama “Sintuk Heritage Trail”.
Ketua Tim Pengabdian UNP, Nora Susilawati mengatakan, proyek tersebut bertujuan merancang rute wisata sejarah yang tidak hanya menarik, tetapi juga memberikan edukasi dan nilai budaya bagi pengunjung.
Ia mengungkapkan bahwa proyek tersebut merupakan langkah awal yang signifikan dan berkelanjutan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap warisan sejarah mereka sendiri dan memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan Desa Wisata Sintuk.
“Kami berharap kegiatan tersebut bisa berkembang dan mencapai tujuan dan apa yang kami cita-citakan. Semoga upaya kecil ini dapat menjadi langkah awal yang berkelanjutan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap warisan sejarah mereka sendiri dan memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan Desa Wisata Sintuk,” kata Nora.
Acara yang berlangsung di Museum Perang Sintuk, pada Sabtu (23/8) lalu tersebut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Wali Nagari Sintuk dan Kepala Museum Perang Sintuk. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan penuh dari pemerintah nagari dan komunitas lokal terhadap inisiatif ini.
Tim pengabdian tersebut terdiri dari berbagai akademisi dan mahasiswa dari beberapa disiplin ilmu. Selain Nora Susilawati, tim pengabdian lainnya adalah Dr. Hendra Naldi dari Departemen Sejarah UNP, Dr. Rini Rahman dari Departemen Ilmu Agama Islam UNP, Ray Silva mahasiswi Sekolah Pascasarjana UNP, M. Topit Hidayat, Nabila Clara Felisia, mahasiswi dari Fakultas Ekonomi UNP, serta M. Khalid Al Mujahid, mahasiswa Universitas Andalas.
Nora mengatakan, presentasi yang dibawakan oleh Ray Silva yang merupakan mahasiswa Sekolah Pascasarjana UNP, secara khusus menyoroti keberadaan delapan benteng peninggalan Jepang yang tersebar di wilayah tersebut.
Sementara itu, Wali Nagari Sintuk, Desrial menaruh harapan besar pada proyek tersebut guna meningkatkan branding Desa Wisata Sintuk ke depannya dan juga menjadikan sejarah sebagai daya tarik utama yang mendidik dan memikat.
Sebagai luaran dari pengabdian tersebut, Tim Pengabdian PMKM UNP akan merumuskan peta wisata yang menyajikan persebaran peninggalan Jepang di Nagari Sintuk, termasuk benteng-benteng dan peninggalan lain di masa Jepang, memudahkan wisatawan untuk menjelajahi jejak sejarah di desa ini. (*)