SOLOK, HARIANHALUAN.ID — Dentuman talempong, lantunan dendang, hingga lenggok tari tradisi menggetarkan sasaran Sanggar Siriah Pulang Ka Pitunggua di Jorong Lurah Nan Tigo, Nagari Salayo, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Sabtu (30/8/2025). Ribuan pasang mata tumpah ruah ke lokasi hingga memadati jalanan, menyaksikan peringatan hari lahir sanggar yang kedua dengan pergelaran seni budaya nan memukau.
Acara ini diisi oleh penampilan beragam sanggar seni dari Kabupaten Solok, di antaranya Sanggar Siriah Langkok Koto Hilalang, Sanggar Gajah Tongga Parambahan, dan Sanggar Pinang Sauleh Koto Baru. Mereka mempersembahkan kekayaan seni tradisi Minangkabau seperti randai, silek, tari piring, hingga tari tupai janjang. Suasana semakin syahdu ketika pergelaran dibuka dengan Tari Ilau, sebuah ratapan nan pilu khas Nagari Salayo yang bercerita tentang kehilangan orang tercinta.
Perayaan ini turut dihadiri pejabat dan tokoh penting, mulai dari Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Solok, Ketua IPSI Kabupaten Solok Jasril Jack Dt. Pintu Langik, hingga perwakilan Wali Nagari Salayo.
Kabid Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Solok, Lesmi, menyampaikan dukungan penuh atas semangat yang ditunjukkan oleh sanggar seni ini.
“Sanggar Siriah Pulang Ka Pitunggua tidak hanya aktif, tapi juga kreatif. Bahkan nanti akan ikut serta dalam tari piring kolosal pada Festival Lima Danau Oktober 2025 mendatang. Selamat ulang tahun, semoga terus berkarya,” ujarnya.
Sementara itu, perwakilan Dinas Kebudayaan Sumbar dari Taman Budaya, Zulkifli, mengaku terharu melihat antusias generasi muda yang tetap mencintai seni tradisi.
“Solok punya banyak sanggar tradisi yang masih aktif. Kami akan selalu melibatkan mereka dalam berbagai penampilan di Taman Budaya. Kontribusi Kabupaten Solok sangat berarti bagi pelestarian seni tradisi Sumatera Barat,” tuturnya.
Kemeriahan malam itu bukan sekadar perayaan ulang tahun, tetapi juga bukti nyata bahwa seni tradisi Minangkabau masih hidup, dicintai, dan diwariskan oleh generasi muda. (*)














