BATU BALANG, HARIANHALUAN.ID – Suasana Aula Kantor Wali Nagari Batu Balang pada Rabu (17/9/2025) mendadak penuh harap dan ketegangan. Puluhan tokoh masyarakat, perangkat nagari, hingga pendamping desa berkumpul dalam Musyawarah Nagari (Musnag) II, forum krusial yang akan menentukan arah pembangunan Batu Balang lebih dari satu dekade ke depan.
Dalam musyawarah ini, tiga agenda besar menjadi sorotan, yakni penetapan RPJM-P 2022–2030, pengesahan RKP 2026, serta penyusunan DU RKP 2027.
Wali Nagari Batu Balang, Dasril Syofiadi, membuka forum dengan menekankan pentingnya partisipasi aktif warga dalam setiap tahapan pembangunan. “Program tidak boleh hanya berhenti di atas kertas, tapi harus benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat,” ucapnya.
Sementara itu, Camat Harau yang diwakili oleh Desri Gunal Fitri mengingatkan agar setiap usulan tetap berpijak pada regulasi. Ia menekankan perlunya sinergi pemerintah nagari, kecamatan dan masyarakat, demi mewujudkan pembangunan yang terarah dan berkelanjutan.
Forum dipandu langsung oleh Bamus Nagari, dengan pendamping desa memberikan masukan teknis terkait prioritas penggunaan dana, kesiapan administrasi, hingga pentingnya menyelesaikan izin lahan sebelum proyek dimulai. Beberapa tim juga memaparkan hasil verifikasi lapangan sebagai bahan pertimbangan bersama.
Hasil musyawarah akhirnya menyepakati tiga keputusan penting, yaitu RPJM-P 2022–2030 menjadi pedoman pembangunan jangka menengah, RKP 2026 ditetapkan sebagai rencana kerja tahunan yang lebih terperinci dan DU RKP 2027 disusun sebagai daftar usulan strategis untuk diajukan ke tingkat kabupaten, provinsi, hingga pusat.
Kesepakatan ditutup dengan penandatanganan berita acara oleh pihak terkait, sebagai bentuk komitmen bersama dalam melaksanakan pembangunan nagari yang partisipatif, terarah dan berkesinambungan. (*)