PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID – Suasana Aula Kantor Wali Nagari Sungai Sariak, Kabupaten Padang Pariaman, Jumat (26/9/2025) mendadak penuh haru dan semangat. Puluhan orang tua tampak menggendong buah hati mereka untuk mengikuti Sosialisasi dan Pelaksanaan Imunisasi Kejar Zero Dose bagi anak usia 0–59 bulan, sebuah langkah nyata mencegah anak-anak nagari tertinggal dari program kesehatan dasar.
Kegiatan ini digelar oleh Pemerintahan Nagari Sungai Sariak bersama Puskesmas Sungai Sariak, dengan dukungan penuh berbagai unsur masyarakat. Sebanyak 38 anak menjadi sasaran imunisasi kejar dalam program kali ini.
Bamus Nagari Sungai Sariak, Eva Asrina, mengungkapkan apresiasi dan rasa terima kasih atas terselenggaranya kegiatan penting tersebut. “Kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah berupaya melaksanakan imunisasi kejar di Nagari Sungai Sariak ini. Semoga anak-anak kita tumbuh sehat dan kuat untuk masa depan yang lebih baik,” ujarnya.
Sementara itu, Wali Nagari Sungai Sariak, Zaiful Yudi, menegaskan bahwa kesehatan anak adalah tanggung jawab bersama. “Dengan adanya imunisasi kejar Zero Dose ini, kami berharap tidak ada lagi anak yang terlewat dari program imunisasi di Nagari Sungai Sariak,” ucapnya saat membuka acara secara resmi.
Kepala Puskesmas Sungai Sariak, Fatmawati Sri Dewi, menjelaskan lebih rinci mengenai urgensi imunisasi kejar. “Imunisasi kejar zero dose ini sangat penting untuk melindungi anak dari penyakit berbahaya. Setiap anak memiliki hak untuk mendapatkan perlindungan kesehatan sejak dini,” ujarnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua TP PKK Nagari Sungai Sariak, Nelwiza Asmar, Bundo Kanduang, Bidan Desa, perangkat nagari, wali korong, perwakilan kader Posyandu, serta masyarakat sasaran zero dose.
Selain penyuluhan, kegiatan ditutup dengan pemberian imunisasi langsung kepada anak-anak sasaran. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya imunisasi, sekaligus mendukung upaya nagari dalam mewujudkan generasi sehat, kuat, dan bebas dari penyakit yang dapat dicegah sejak dini. (*)