Daerah kewedanaan juga bertambah luas, kelarasan XII Koto ditambah dengan Bawan dan Maninjau. Di Kelarasan XII Koto pun dipecah menjadi beberapa daerah maka munculah pemimpimpin setingkat Nagari dengan nama Demang. Disaat inilah masyarakat XII Koto dicekam ketakutan karena demang berlaku sewenang-wenang dalam memimpin daerahnya.
Kesewenangan para demang kala itu ditandai dengan penguasaan lahan dan hutan. Sebegitu takutnya rakyat, ketika berpapasan dengan rombongan demang saat yang melakukan kunjungan ke daerah, masyarakat bergegas menjauh.
Salah seorang demang yang terkenal kejam adalah Demang Bungkuak.
Bukti lain, kekejaman Belanda dengan menggunakan pengaruh Demang, masyarakat harus ikut kerja paksa (Rodi) untuk malakukan sesuatu untuk kepentingan penjajah.
Pada masa itulah, jalan raya dari Sungai Limau sampai ke Lubuk Basung sepanjang 31 km dibangun. Di bawah pengawasan Belanda, konon ribuan tenaga Rodi yang berasal dari rakyat Minangkabau tewas karena dipaksa bekerja dalam kondisi pisik kelelahan dan kelaparan.
Hal ini belangsung hampir 80 tahun hingga Belanda hengkang dari Bumi Minangkabau.
bersambung……….