Prinsip pelatihan adalah bentuk pembekalan pengetahuan terhadap masyarakat terkait keterampilan yang dibutuhkan dalam pembangunan pariwisata berkelanjutan. Dan yang terakhir, prinsip promosi yaitu promosi penggunaan lahan dan kegiatan yang dapat memperkuat karakter dari identitas tempat wisata tersebut.
Sesuai dengan prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam penjelasan tersebut, tentunya kerja sama menjadi peran yang sangat penting dalam melaksanakan pembangunan pariwisata berkelanjutan, baik dari masyarakat maupun stakeholder terkait. Pariwisata berkelanjutan dan inklusif di Nagari Koto Rantang perlu melihat hal-hal yang harus diadaptasi dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakatnya sendiri.
Hal ini berkorelasi erat dengan poin SDGs yang ke-17, yaitu kemitraan untuk mencapai tujuan, dimana dalam melaksanakan kegiatan perekonomian yang senantiasa dapat berputar perlu adanya wadah investasi bagi negara-negara maju guna saling mendukung perkembangan pariwisata berkelanjutan bagi negara berkembang.
Hal ini juga sejalan dalam poin SDGs 17.1 yang menjelaskan bahwa maksud dari kemitraan untuk mencapai tujuan adalah dalam memperkuat mobilisasi sumber daya domestik, termasuk melalui dukungan internasional kepada negara berkembang, untuk meningkatkan kapasitas lokal bagi pengumpulan pajak dan pendapatan lainnya. Yang dimana, dalam meningkatkan kapasitas lokal dan pendapatan lainnya dari negara berkembang dapat diperoleh melalui pengadaan pariwisata berkelanjutan dan inklusif.
Pariwisata yang berkelanjutan dan inklusif di Nagari Koto Rantang dan Kecamatan Palupuh memang membutuhkan konsep yang matang dan peran nyata dari setiap pihak terkait. Kerja sama dan gotong royong sangat dibutuhkan dalam mewujudkan cita-cita bersama.
Tidak hanya itu, dibutuhkan juga kesadaran akan kecintaan akan kampung halaman. Karena dengan mencintai kampung halaman, rasa bangga dalam memperkenalkan pariwisata Koto Rantang lebih luas, sehingga dapat membuka mata dunia tentang begitu menakjubkannya Kecamatan Palupuh.
Tidak lupa dengan menjunjung tinggi sopan dan santun dapat memberikan Koto Rantang peluang dan kesempatan untuk terus memiliki hubungan baik dengan berbagai pihak, yang mendukung pelaksanaan pariwisata berkelanjutan dan inklusif di Nagari Koto Rantang. (*)