Sementara Camat VII Koto, Nini Arlin mengatakan, rakor kali ini langkah untuk saling membenah terkait kesehatan masyarakat dan diharapkan kepada wali nagari, wali korong, kader yandu dan masyarakat pada umumnya bersinergikan dalam penanganan stunting.
“Mari sama-sama kita kawal dengan satu tekad membina kesehatan masyarakat. Sosialisasi perlu kita tingkatkan secara terus menerus dan tepat sasaran,” ucap Nini.
Menyinggung soal jamban sehat, Nini Arlin juga menegaskan, bagaimana masyarakat harus peduli dan fokus terkait jamban sehat. Sampai saat ini dari 12 nagari yang ada di Kecamatan VII Koto, baru terdaftar delapan nagari yang SDH bersertifikat ODF.
“Artinya sudah jamban sehat. Dan ditargetkan dalam tahun ini 12 nagari bersertifikat jamban sehat. Tentunya ini tidak terlepas kerja sama kita semua,” ujarnya.
Wali Nagari Lareh Nan Panjang Barat, Asrul Maiyulis menyampaikan, dengan rakor kali ini sangat berarti dalam pencegahan dini stunting, dimana dengan kebersamaan dapat memantau masyarakat dalam “Germas”, yaitu gerakan masyarakat sehat.
“Kami berharap pihak Dinas Kesehatan harus secara berkala melakukan sosialisasi, agar target yang kita inginkan tercapai,” tuturnya. (*)