HARIANHALUAN.ID – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pasaman, Abrie Abrianta didampingi Wali Nagari Limo Koto, Ismed Junaidi melaksanakan ubinan di Jorong Kampung Melayu, Nagari Limo Koto, Kamis (12/1/2023).
Kegiatan di areal persawahan milik Midi ini bertujuan mengetahui berapa hasil panen dari persawahan yang dikelola oleh petani. Ubinan tersebut merupakan rangkai kegiatan yang dilaksanakan oleh BPS Kabupaten Pasaman tiap bulan berupa Kerangka Sampel Area (KSA).
KSA ini dilaksanakan oleh 19 orang mitra BPS dari masing kecamatan yang tersebar di Kabupaten Pasaman. Hasil ubinan yang dilakukan di persawahan milik Midi dengan area 2,50 m x 2,50 m diperoleh hasil panen sebanyak 2,8 kg.
Hasil tersebut belum maksimal, disebabkan oleh benih yang tanam adalah benih cepat, yang menyebabkan hama tanaman padi berbondong-bondong ke area itu, seperti burung, wereng dan lain-lain. Area persawahan di sekitarnya padinya belum masak (belum bisa panen).
Salah seorang Mitra Pertanian BPS Kecamatan Bonjol yang ikut dalam acara ini Ot Sari Putra mengatakan, dimana ubinan yang sudah dilakukan bisa memprediksi berapa hasil panen padi masyarakat. “Kisaran panen padi masyarakat seluas satu hektare bisa mencapai 3 sampai 6 ton,” ujarnya.
Namun, katanya, yang terjadi di lokasi persawahan milik Midi sekarang bila luasnya satu hektare, persawahan ini sudah bisa diperkirakan panen 4,48 ton musim ini.
“Bak kata pepatah orang Minang “Tuah Manusia Sepakat, Tuah Tanaman Serentak”. Artinya, dimana kita harus melaksanakan bercocok tanam tersebut harus bersama-sama dan jenis tanaman yang agar tanaman itu sama-sama masuk pada fase yang sama,” ucapnya.
Untuk kedepannya, lanjutnya, agar Midi mengharapkan bisa panen maksimal dengan area yang dimiliki, maka harus memperhatikan beberapa aspek, di antaranya bibit, pupuk dan lingkungan sekitar. (*)