HARIANHALUAN.ID – Sampah dapat mencemari lingkungan dan juga menimbulkan gangguan sosial ekonomi, serta kesehatan. Sehingga diperlukan langkah-langkah yang tepat untuk menanggulangi permasalahan sampah.
Kelompok Wanita Tani (KWT) Aia Malambuih, Nagari Koto Rantang, konsisten untuk berinovasi menanggulangi sampah dimulai dari dapur dengan pembuatan kompos, POC dan MOL.
Pembuatan kompos, POC dan MOL dipandang sebagai salah satu cara yang tepat untuk mengatasi permasalahan sampah organik yang berasal dari limbah rumah tangga, karena pembuatannya mudah dan murah. Selain itu, tidak menimbulkan pencemaran.
Pemanfaatan produk hasil limbah tersebut telah diaplikasikan langsung di lapangan untuk tanaman padi dan sayur-sayuran yang ditanam oleh anggota KWT. Dan hal ini dirasakan cukup membantu dalam pengurangan pemakaian pupuk kimia, serta menghasilkan pertanian yang sehat.
Saat ini anggota KWT Aia Malambuih memanfaatkan teknik tumpuk ember dan pengadaan masih dilakukan secara mandiri. Dalam prakteknya, alat ini mampu menghasilkan kompos dan POC secara bersamaan. Pola kerja alat komposter ini sederhana dan gampang diaplikasikan oleh para ibu-ibu di dapur masing-masing.
Sementara untuk pembuatan MOL dipilih dari penyimpanan air cucian beras. Karena hal tersebut yang paling mudah untuk dilakukan. Untuk penyimpanan dimanfaatkan botol bekas yang banyak ditemui di sekitar lingkungan, sehingga juga bisa membantu mengurangi sampah plastik di kawasan tempat tinggal.