Supra, salah seorang pengurus kelompok tani di jorong Parabek Kubu Nan Tujuah menjelaskan, sejak mengganasnya serangan hama tikus, petani mengeluhkan jauhnya menurun hasil panen sawah mereka.
“Berbagai usaha sudah dilakukan oleh petani maupun bersama pengurus kelompok tani, namun karena sudah demikian signifikannya jumlah hama tikus, sudah sulit untuk memburunya, sehingga minta bantuan dari lembaga dan petugas terkait”, tegasnya.
Di jorong Parabek Kubu Nan Tujuah sendiri, tukuk Supra, berdiri dua kelompok tani, yakni Si Mutiara Hijau dan Pinang Sabatang dengan ratusan hektar sawah yang memiliki sumber air permanen dari Sungaitanang.
Dengan potensi lahan itulah, jorong Parabek Kubu Nan Tujuah merupakan pemasok beras yang cukup besar, sehingga sebagian diantaranya dikirim ke luar daerah.Kondisi itulah,menurut Supra, padi juga merupakan mata pencaharian utama bagi masyarakat di sini.
Selain langsung dilakukan oleh petugas PPOT dan BPP, pemburuan tikus itu juga didampingi oleh Walinagari Ladangkaweh, Babinkamtibmas dan Babinsa serta juga masyarakat Kubu Nan Tujuah. (*)