Menurut data, kata Masri, bahwa di Kabupaten Padang Pariaman sudah ada peningkatan capaian penurunan tingkat kemiskinan dari 7,22 persen tahun 2021 dan 6,25 persen di tahun 2022, serta penanganan stunting 28,3 persen di tahun 2021 dan 25,0 persen di tahun 2022.
Kemudian angka kemiskinan ekstrem ini ditargetkan 0 persen di tahun 2024 dan mengenai angka stunting ini Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) ditargetkan pusat 14 persen di tahun 2024.
Menurut Masri, di beberapa sektor Padang Pariaman masih tertinggal dibandingkan kabupaten/kota lain di Sumbar, seperti dibidang pendidikan masih nomor tiga terbawah, produk olah kalah saing (masih orientasi lokal), sektor pertanian, perdagangan dan pariwisata belum sesuai dengan target dan PAD Padang Pariaman yang masih tergantung dengan pusat.
Untuk itu, prioritas kegiatan di tahun 2024 sesuai dengan visi dan misi Bupati Padang Pariaman menargetkan SDM yang sehat dan cerdas, infrastruktur yang berwawasan lingkungan, pemberdayaan masyarakat, investasi dan sumber PAD, pelayanan sosial dan kemandirian masyarakat rawan bencana.
Banyaknya kegiatan yang tidak terakomodir di tahun 2022 dikarenakan Covid-19 dan hal yang sama juga akan terjadi di tahun 2023, ditambah dengan PMK nomor 211 tahun 2022 dan PMK nomor 212 tahun 2022 bahwa dana pusat itu sudah di kotak-kotak dan jelas peruntukannya.
Acara musrembang ini juga dihadiri oleh Forkopimca, kepala KUA, kepala puskesmas, kepala sekolah, wali nagari, wali korong, ketua bamus, ketua KAN dan tokoh masyarakat se-Kecamatan Sungai Geringging. (*)