HARIANHALUAN.ID – Sekelompok pemuda Nagari Lareh Nan Panjang Sungai Sariak menghabiskan waktu di tepian Batang Mangoi.
Kegiatan ini mengisi waktu luang di sore hari, selepas pulang bekerja menjelang malam tiba. Selain untuk melepas penat, juga dijadikan sarana mengajarkan generasi muda untuk mencintai dan merawat alam.
Kegiatan yang digagas oleh Richi Regliyus, seorang pemuda yang juga seorang kepala korong di Nagari Lareh Nan Panjang Sungai Sariak ini dimulai pada pukul 17.00 WIB hingga Magrib tiba.
Awalnya hanya diikuti oleh beberapa orang saja, namun karena terlihat menarik sekarang ini semakin banyak anak nagari lain yang mengikuti kegiatan ini. Mengisi sore untuk sekedar bersantai dan bercengkerama sambil menikmati kopi, yang dimasak di tepi sungai menggunakan tungku batu dan kayu bakar dari ranting kering yang mudah didapatkan di lokasi, berswafoto dan ditutup dengan mandi-mandi di sungai yang jernih dan sejuk.
Penggagas kegiatan ini, Richi Regliyus mengatakan, kegiatan ini adalah untuk mengajarkan adik-adik generasi penerus bagaimana memperlakukan alam dengan baik.
“Kita memberi pemahaman bagaimana supaya air sungai kita ini tetap jernih dan bersih hingga generasi selanjutnya. Selain itu, kegiatan ini juga kami jadikan ajang bertemu antar anak nagari, agar keakraban dan komunikasi selalu terjaga di tengah kesibukan masing-masing,” ucap Richi.
Ia mengatakan, tepian Sungai Batang Mangoi yang landai serta menyajikan pemandangan yang estetik, memang cocok dijadikan tempat untuk “healing”. Para pelepas penat ini bisa berswafoto pada spot-spot yang sangat instagramable.
“Saat cuaca cerah, kita akan disuguhkan indahnya kilauan sinar matahari senja yang menyapu permukaan air sungai, ditambah pemandangan Gunung Singgalang yang menjadikan tempat ini semakin menarik untuk didatangi. Untuk mengambil swafoto banyak pilihan spot yang bisa jadi rekomendasi, seperti pemandangan sungai dengan latar Gunung Singgalang, foto dengan latar sapi dan kerbau yang merumput di padang sepanjang tepian sungai dan banyak lagi spot menarik lainnya,” katanya.
Selain itu, lanjut Richi, tepian Sungai Batang Mangoi juga menyuguhkan indahnya kumpulan ikan gariang yang berenang dalam beningnya air sungai. Ikan-ikan di sungai ini adalah ikan larangan yang hanya dibuka dua tahun sekali.
“Aliran Sungai Batang Mangoi yang berada di Kecamatan VII Koto ini mengalir di tiga nagari, yaitu Nagari Sungai Sariak, Nagari Lareh Nan Panjang Sungai Sariak, dan Nagari Bisati Sungai Sariak. Jaraknya juga tidak terlalu jauh dari pusat Pemerintahan Kecamatan VII Koto,” tuturnya. (*)