HARIANHALUAN.ID – Menyikapi maraknya kasus kenakalan remaja dan demi membentengi generasi muda dari hal-hal negatif, masyarakat Durian Gadang, Nagari Lareh Nan Panjang Sungai Sariak, bersepakat membentuk sebuah sanggar seni.
Selain itu, pembentukan sanggar seni ini juga ditujukan agar budaya tradisional Minangkabau bisa terus dilestarikan dari generasi ke generasi.
Kepala Korong Durian Gadang, Richi Regliyus menerangkan bahwa pada masa awal berdirinya pada tahun 2011, Sanggar Durga hanya berupa grup kesenian tambua tasa yang memberikan pelatihan kesenian tambua tasa modifikasi kepada anak-anak usia sekolahan.
Anak-anak ini, katanya, dikumpulkan dan dilatih pada akhir pekan atau pada malam minggu. Ini bertujuan supaya anak-anak tetap bisa dipantau dan diarahkan, agar mereka tidak keluyuran. Sehingga anak-anak ini akan terhindar dari berbagai hal negatif, seperti pergaulan bebas dan atau kenakalan remaja.
“Keseriusan para pengurus dalam membina anak-anak ini juga tidak main-main. Kita mendatangkan Malano seorang pelatih tambua tasa profesional dari Maninjau, yang telah banyak melahirkan kelompok-kelompok tambua tasa terkenal,” kata Richi.
Lebih lanjut Richi menuturkan, anak-anak remaja yang sudah lihai berkesenian ini ditampilkan pada acara-acara pesta pernikahan warga. Dari penampilan di acara-acara pesta itulah, grup tambua tasa ini semakin dikenal dan semakin banyak orang yang senang dengan penampilan mereka yang aktraktif dan menarik, serta banyak mendapat undangan tampil dari luar korong bahkan undangan datang dari luar kecamatan.