HARIANHALUAN.ID – Penanganan stunting jadi isu nasional yang mesti ditangani dengan serius. Presiden RI, Joko Widodo bahkan telah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting.
Berdasarkan arahan tersebut, Kelurahan Napar, Kecamatan Payakumbuh Utara, terus mengupayakan sejumlah hal untuk menekan angka stunting. Lurah Napar, Alrinaldi menyampaikan bahwa saat ini di Kelurahan Napar ada sekitar 686 KK yang berisiko stunting sekitar 246 KK, dengan jumlah anak balita sebanyak 168 orang.
Pada Oktober 2022 pernah ada data anak stunting tiga orang, namun setelah dilakukan upaya penanganan seperti memberikan bantuan sembako, makanan tambahan, mendorong kader posyandu untuk lebih aktif secara door to door, mengajak masyarakat hadir ke posyandu, baik itu ibu hamil maupun anak-anak balita diingatkan untuk melakukan imunisasi, serta pemberian suplemen.
“Alhamdulillah, untuk data terakhir Februari 2023 anak stunting di Kelurahan Napar menjadi 0 dan tentu hal ini harus tetap terus kita pertahankan. Jangan sampai ada lagi anak stunting di Kelurahan Napar hendaknya,” katanya, Jumat (10/2/2023).
Selanjutnya untuk terus melakukan langkah dan upaya pencegahan pemberantasan stunting, pada Kamis (9/2/2023) dilaksanakanlah kegiatan sosialisasi stunting di ruangan Kantor Lurah Napar, dengan narasumber dari Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh dan Puskesmas Lampasi.
Alrinaldi menyampaikan bahwa tujuan dan hasil yang diharapkan dari kegiatan sosialisasi stunting tersebut adalah memberikan pengetahuan dan wawasan pada peserta tentang pencegahan dan penanggulangan stunting, meningkatkan pengetahuan peserta tentang penyebab dan ciri-ciri anak stunting dan cara pencegahannya, timbulnya kesadaran publik dan perubahan perilaku masyarakat untuk hidup sehat.
Kemudian adanya kepedulian seluruh lapisan masyarakat dengan turut serta melakukan berbagai upaya dalam rangka pencegahan/penanggulangan stunting ini, untuk menjaga dan mempertahankan agar tetap tidak ada anak balita stunting di Kelurahan Napar.
Peserta yang hadir dalam kegiatan itu berjumlah 50 orang yang terdiri dari unsur LPM, PKK, RT/RW, kader posyandu dan juga diundang beberapa KK dari masyarakat yang berisiko stunting, yaitu remaja putri yang akan menikah, ibu hamil dan ibu-ibu pemilik anak balita, keluarga yang tidak membawa anak-anaknya ke posyandu, dan keluarga yang tidak mau imunisasi dan kurang memperhatikan pemberian suplemen/makanan tambahan.
Terpisah, Camat Payakumbuh Utara, Jhony Parlin juga menyampaikan bahwa program penanganan dan pencegahan stunting ini juga merupakan tugas prioritas Pj. Wali Kota Payakumbuh, Rida Ananda dan hal tersebut termasuk penilaian dalam suksesnya kinerja Pemerintah Kota Payakumbuh ke depan.
“Untuk itu, kami di Kecamatan Payakumbuh Utara bersama sembilan kelurahan yang ada saat ini sedang gencar-gencarnya melakukan perang terhadap penyelesaian masalah stunting ini,” katanya. (*)