HARIANHALUAN.id – Kepala Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Politeknik Negeri Padang (P3M PNP), Yuhefizar yang juga menjabat Sekretaris Jenderal OpenDesa mengimbau seluruh wali nagari di Sumatera Barat untuk berani jemput bola ke perguruan tinggi dalam rangka menggaet kerjasama untuk memajukan nagari masing-masing.
Imbauan itu disampaikannya dalam Workshop Hari Kedua “Nagari Digital Menuju Smart Village” di Aula Gedung C, Kampus Oranye, Limau Manis, Padang.
“Masing-masing Perguruan Tinggi memiliki kekhasan ilmu masing-masing, tapi mereka kebingungan kemana ilmu tersebut mesti diterapkan karena kebanyakan pengelola nagari juga tidak membuka diri akan kebutuhan mereka,” terang pria yang diakrabi Ephie itu.
Dia melanjutkan, jika nagari membutuhkan semacam analisis dan kajian masalah ekonomi, wali nagari bisa mendatangi Universitas Andalas atau Universitas Negeri Padang atau perguruan tinggi berorientasi akademik. “Jika menginginkan ilmu terapan, Politeknik Negeri Padang atau sekolah tinggi vokasilah yang menjadi pilihan tepat,” jelasnya.
Lebih lanjut diinformasikannya, khusus untuk Politeknik Negeri Padang, Maret 2023, P3M PNP menerima usulan atau proposal pengabdian dari para dosen. Mereka ditawarkan untuk memilih objek nagari tertentu sesuai kebutuhan dan problema yang sudah terpetakan oleh P3M PNP berdasarkan masukan dari para wali nagari. Seperti dalam pertemuan atau workshop yang diselenggarakan selama 2 hari tersebut.
Imbauan tersebut disampaikan Yuhefizar menanggapi permintaan Walinagari Sumpur, Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar, Adhe Hendrico, Dtk. Saripado.
Menurut Adhe, meskipun nagarinya berhasil menjadi salah satu Akademi Desa Wisata mengalahkan 70.000 desa se-Indonesia (2021) dan mendapat Penghargaan Agrowisata Sumbar karena berhasil mengembangkan sawo dan ikan bilih (2022), sampai sekarang nagari tersebut belum memiliki website sebagai sarana komunikasi dengan perantau dan dunia luar.