“Kami dari Forwana Sumbar mengucapkan terima kasih, apalagi tekad dari Harian Haluan dalam mewujudkan 1.000 jurnalis nagari. Ini saya pandang sangat luar biasa dan bisa diwujudkan,” ujarnya.
Menurutnya, desa secara nasional memegang peranan penting dalam pembangunan, karena desa memberikan sumbangan besar dalam menciptakan stabilitas nasional. Untuk itu, ia berharap dengan adanya pelatihan ini dapat menulis, menganalisis dan melaporkan suatu peristiwa kepada khalayak melalui media massa secara teratur.
Kemudian, memeriksa keautentikan suatu informasi yang akan disampaikan dan melakukan wawancara kepada narasumber demi memperoleh informasi akurat untuk disampaikan ke publik.
“Yang tidak kalah pentingnya, kita di nagari adalah menginformasikan potensi-potensi apa yang ada di nagari kita, sehingga masyarakat luar tau apa kebutuhan kita di nagari,” ucapnya.
Hal yang sama disampaikan Pimpinan Redaksi Harian Haluan, Revdi Iwan Syahputra. Menurutnya, dengan dibukanya pelatihan jurnalistik ini mampu sebagai agent of change. Oleh karena itu, ia berharap Haluan Nagari mampu membaca potensi-potensi yang ada di nagari.
Dikatakannya, kepada para peserta pelatihan agar menerapkan UU Khusus Pers Nomor 40 Tahun 1999. Menurutnya setelah dilakukan pelatihan selama ini, perangkat nagari umumnya memiliki kemampun dasar menulis yang baik.
Revdi Iwan Syahputra juga memberi pemahaman, agar peserta pelatihan yang sudah dihadiahi kartu pers nantinya mampu mengurangi dan meminimalisir konotasi negatif masyarakat nagari terhadap pers.
“Hal ini kami yakini akan terjadi secara bertahap dengan dukungan peserta yang sudah punya referensi dan kebebasan mengenai pers,” kata pria yang akrab disapa Ope tersebut. (*)