HARIANHALUAN.id – Kejadian luar biasa (KLB) kasus polio Vaccine-Derived Polio Virus Type 2 (VDPV2) di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh beberapa waktu yang lalu, Provinsi Sumatera Barat dan Riau merupakan daerah yang berdekatan dengan Provinsi Aceh yang dikategorikan sebagai provinsi yang beresiko tinggi terhadap penularan virus polio tersebut.
Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman melalui gerakan Posyandu di pemerintahan nagari lakukan langkah cepat memberikan Imunisasi Polio Tambahan atau Crash Program Imunisasi Polio Tahun 2023 diberikan Posyandu di nagari melalui puskesmas.
Puskesmas Batu Basa kecamatan IV koto Aur Malintang telah menyusun agenda aksi turun keposyandu, memberikan pelayanan imunisasi di posyandu Nagari III Koto Aur Malintang sekaligus bersama tim nagari membidangi kegiatan posyandu mulai dari 6 s/d 13 maret 2023.
Wali Nagari III Koto Aur Malintang H. Azwar Mardin, SE Jumat (10/3/2023) saat memantau pemberian imunisasi oleh petugas kesehatan di salah satu Posyandu di Korong Kampung Padang mengatakan, pihaknya terus berupaya meningkatakan pelayanan posyandu balita maupun posyandu lansia melalu dana desa. Pelayanan mencukupi ragam asupan gizi anak anak beserta lansia agar pertumbuhan anak balita dan kesehatan lansia tercukupi.
“Pelayanan posyandu kita setiap bulanya selalu kita support berupa makanan tambahan tanpa memakai bahan pengawet, yang sehat dan kaya dengan gizi setiap bulan dengan menu yang beragam. Begitu juga dengan posyandu lansia selalu kita dorong untuk menjaga kesehatan mereka melalui penyuluhan dan asupan gizi yang berimbang dengan pola hidup sehat ditambah memberikan paket susu sesuai kebutuhan gizi mereka,” ujarnya.
Selain itu, Azwar Mardin mengatakan, pemerintah nagari mendukung upaya pemberantasan polio di Sumatera Barat melalui Crash Program Imunisasi Polio ini.
“Crash Program Polio merupakan kegiatan pemberian imunisasi polio tambahan pada sasaran tanpa memandang status dan interval imunisasi sebelumnya baik imunisasi rutin maupun Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN),“ ujar Azwar.
“Kegiatan ini dilaksanakan pada wilayah kerja masing-masing posyandu yang memerlukan intervensi secara cepat untuk mencegah penularan virus polio. Alhamdulillah sampai saat ini, belum ditemukan kasus polio di nagari III Koto Aur Malintang,” sambungnya.
Menurutnya, untuk langkah antisipasi pemerintah nagari melalui kader-kader posyandu sudah melakukan sosialisasi kepada seluruh masyarakat untuk tetap memperhatikan perkembangan anak dan waspada. (kontri/darmawi)