PT Royal HaskoningDHV Lakukan Sosialisasi Proyek PLTMH Mansang II

Kontributor As'ari

Nagari Limo Koto

HARIANHALUAN.ID – Tim Consultants PT Royal HaskoningDHV melakukan sosialisasi di wilayah proyek terkait yang didasarkan pada hasil studi tahap pertama studi lingkungan dan sosial ekonomi di Aula Kantor Wali Nagari Limo Koto, Sabtu (11/3/2023).

Tim Consultants PT. Royal HaskoningDHV yang dipimpin oleh Muhammad Himawan dan Mr. Margand (Berkebangsaan Belanda) melakukan sosialisasi kepada masyarakat Nagari Limo Koto, yang peserta dominan dari warga masyarakat Bukit Talang, Jorong Batu Badinding Selatan, dan pemangku adat yang dihadiri oleh Apri Wanda Dt. Muncak.

Yang mana lokasi tersebut ulayat Dt. Muncak, serta keponakan yang menggarap tanah ulayat tersebut sekitar 14 KK dengan areal diperkirakan kurang lebih 30 hektare.

Sosialisasi ini didampingi Wali Nagari Limo Koto, Ismed Junaidi, Babinsa Rusman dan Bhabinkamtibmas Rony Hamdany. Peserta hadir berjumlah 60 orang yang dibagi dua sesi, dimana sesi pertama pesertanya 25 orang pemilik lahan dan pemangku adat dan sesi kedua 35 masyarakat yang terkena imbas areal tersebut, serta tokoh masyarakat sekitar.

Ketua Tim Tim Consultants PT. Royal HaskoningDHV, Muhammad Himawan mengatakan, pembangunan pembangkit listrik tenaga air ini akan berdiri dari bendungan pengalihan setinggi 20 meter di Sungai Batang Sianok, tepat di hilir PLTA Guntung.

Kemudian, Muhammad Himawan, air akan dialihkan melalui saluran di sepanjang lereng ke kolam perantara dengan dinding setinggi 46 meter. Kolam ini akan menyediakan penyimpanan harian untuk mendukung pembangkitan puncak harian.

Terowongan headrace, lanjut Ismed, kemudian mengalirkan air ke penstock, dimana air mengalir di sepanjang lereng untuk menjalankan turbin di pembangkit listrik, yang akan menghasilkan listrik sebesar 44 MW.

“PLTMH Mansang II akan menimbulkan dampak di lingkungan dan masyarakat, di antaranya menghasilkan emisi gas rumah kaca yang lebih rendah pada fase operasinya,” ucapnya.

Maka dari itu, kata Muhammad Himawan, proyek ini perlu membebaskan lahan untuk dibangun, maka hal ini dapat menyebabkan pemindahan aset dari masyarakat yang menyebabkan hilangnya tanah dan mata pencaharian yang terkait tanah. Di bagian hilir pembangkit listrik, akan mempengaruhi debit aliran sungai berpotensi berubah.

Ia menambahkan, estimasi waktu pekerjaan konstruksi projects akan dilakukan pada tahun 2024 yang akan berlangsung selama lima tahun dan operasional direncanakan akan dimulai tahun 2029.

Dengan itu, akan banyak terbukanya lowongan kerja bagi masyarakat yang berkemungkinan bisa mensejahterakan Nagari Limo Koto khususnya dan Kabupaten Pasaman umumnya. (*)

Exit mobile version