Dalam sambutannya Ketua Pecinta Baret Hitam Sumbar (PBHS), Akang Basituo menyebutkan bahwa kegiatan Mikek Basamo Kutilang Perak ini sudah berjalan hampir tiga tahun setiap bulannya di masing–masing kota atau kabupaten di Sumatra Barat yang memang berlandaskan kepada silaturahim antar sesama penghobi ‘si Baret Hitam’ ini.
“Selain Mikek Basamo, program PBHS ini juga merilis/melepasliarkan burung hasil pikatan yang digelar 1×4 bulan dalam tiap tahunnya dengan tema melepaskan 100 ekor burung kutilang perak ke alam liar,” ujarnya.
Di samping itu, katanya, program PBHS lainnya juga mengedepankan sosial masyarakat yang berada di kalangan anggota beserta keluarga PBHS sendiri, bahkan masyarakat sekitar yang berada di lingkup Komunitas Pecinta Baret Hitam Sumbar.
Kepala Jorong Lareh Nan Panjang, Pasrizal menyebutkan, kegiatan serupa ini merupakan jalan baik dalam bersilaturahim sesama penghobi burung kicau yang ada di Sumatra Barat.
“Selain acara Mikek Basamo Kutilang Perak kita bisa bersilaturahim dan hal yang sangat positif bagi kami menjadi warga setempat, adalah salah satu ajang dalam mempromosikan nagari kami ini,” ujarnya.
Pasrizal menyebutkan, kegiatan ini akan memberikan dampak positif bagi masyarakat lebih mengenali jenis burung pemakan buah ini tidak selalu memberikan hal buruk bagi petani, khususnya warga Nagari Batu Payuang yang memang mayoritas petani buah-buahan.
Ia berharap bersama Pemerintah Batu Payuang, nantinya kegiatan yang serupa hendaknya lebih banyak lagi peserta yang ikut berpartisipasi, supaya dengan semakin banyaknya penghobi Kutilang Perak akan menambah tali silaturahmi sesama penghobi khususnya di Sumatra Barat dan di Indonesia umumnya.