HARIANHALUAN.ID – “Dari Jarek Bajabaik Tangan, Dari Pikek Manjadi Kawan” motto ini menjadi sebuah kalimat penting dalam komunitas Pecinta Baret Hitam Sumbar yang kemudian disebut PBHS.
Nama PBHS sendiri, digagas oleh seorang pecinta atau penghobi Kutilang Perak bernama Akang Basituo. Kemudian pada Sabtu 24 Oktober 2020 bertempat di Ngalau Indah Payakumbuh, sebanyak 13 orang lainnya yang mewakili beberapa daerah di Sumatra Barat resmi membentuk sebuah Komunitas Pecinta Burung Kicau jenis Kutilang Perak dengan nama Pecinta Baret Hitam Sumbar (PBHS).
Komunitas Pecinta Baret Hitam Sumbar (PBHS) ini, dibentuk atas dasar kekeluargaan dengan program kebersamaan serta sosial antara anggota komunitas atau lainnya.
“Mikek Basamo Kutilang Perak se-Sumbar” yang menjadi program utama dan agenda bulanan PBHS ini sudah digelar semenjak November 2020 hingga seterusnya yang diwakili untuk menjadi tuan rumah oleh masing-masing daerah di Sumatra Barat.
Pada Minggu (28/5/2023), merupakan kali ke-31 acara Mikek Basamo yang diadakan PBHS di Kabupaten Lima Puluh Kota untuk menjadi tuan rumah. Dalam kegiatan silaturahim ini, tepatnya di Batu Payuang, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatra Barat diikuti ratusan penghobi burung kutilang yang berasal dari berbagai daerah di Sumatra Barat, diantaranya Kabupaten Pasaman Timur, Kabupaten Pariaman, Kota Bukittinggi, Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang Panjang, Kabupaten Solok dan Alahan Panjang, Kota Solok, Kabupaten Agam dan kota atau kabupaten lainnya, serta termasuk tuan rumah sendiri dari Kabupaten Lima Puluh Kota dan Kota Payakumbuh.
Kegiatan yang bertajuk silaturahim ini, selain ‘tukang pikek’ juga dihadiri oleh Ketua Pecinta Baret Hitam Sumbar (PBHS), Akang Basituo, Wali Nagari Batu Payuang yang diwakili Kepala Jorong Lareh Nan Panjang dan juga beberapa pemuka masyarakat setempat.
Dalam sambutannya Ketua Pecinta Baret Hitam Sumbar (PBHS), Akang Basituo menyebutkan bahwa kegiatan Mikek Basamo Kutilang Perak ini sudah berjalan hampir tiga tahun setiap bulannya di masing–masing kota atau kabupaten di Sumatra Barat yang memang berlandaskan kepada silaturahim antar sesama penghobi ‘si Baret Hitam’ ini.
“Selain Mikek Basamo, program PBHS ini juga merilis/melepasliarkan burung hasil pikatan yang digelar 1×4 bulan dalam tiap tahunnya dengan tema melepaskan 100 ekor burung kutilang perak ke alam liar,” ujarnya.
Di samping itu, katanya, program PBHS lainnya juga mengedepankan sosial masyarakat yang berada di kalangan anggota beserta keluarga PBHS sendiri, bahkan masyarakat sekitar yang berada di lingkup Komunitas Pecinta Baret Hitam Sumbar.
Kepala Jorong Lareh Nan Panjang, Pasrizal menyebutkan, kegiatan serupa ini merupakan jalan baik dalam bersilaturahim sesama penghobi burung kicau yang ada di Sumatra Barat.
“Selain acara Mikek Basamo Kutilang Perak kita bisa bersilaturahim dan hal yang sangat positif bagi kami menjadi warga setempat, adalah salah satu ajang dalam mempromosikan nagari kami ini,” ujarnya.
Pasrizal menyebutkan, kegiatan ini akan memberikan dampak positif bagi masyarakat lebih mengenali jenis burung pemakan buah ini tidak selalu memberikan hal buruk bagi petani, khususnya warga Nagari Batu Payuang yang memang mayoritas petani buah-buahan.
Ia berharap bersama Pemerintah Batu Payuang, nantinya kegiatan yang serupa hendaknya lebih banyak lagi peserta yang ikut berpartisipasi, supaya dengan semakin banyaknya penghobi Kutilang Perak akan menambah tali silaturahmi sesama penghobi khususnya di Sumatra Barat dan di Indonesia umumnya.
Pembukaan acara Mikek Basamo Kutilang Perak se–Sumbar ini ditandai dengan penyerahan piagam penghargaan kepada Pemerintah Nagari Batu Payuang, sebagai lokasi yang dipilih dalam kegiatan mikek basamo dari Ketua Pecinta Baret Hitam Sumbar, Akang Basituo yang diserahkan langsung kepada Kepala Jorong Lareh Nan Panjang, Pasrizal dan disaksikan oleh peserta Mikek Basamo Kutilang Perak dan juga masyarakat setempat.
Setelah pukul 16.00 WIB, waktu yang dtentukan panitia atau tuan rumah dalam ajang silaturahim mikek basamo ini dapat disimpulkan untuk para pemenang, juara 1 Datuak Marajo dari PBHS Bintang Agam dengan point 8 ekor, juara 2 Fandra dari PBHS Alahan Panjang dengan jumlah point 4 ekor, menyusul juara 3 Samsul dari PBHS Tanah Datar dengan point sebanyak 4 ekor.
Kemudian juara favorit atau juara kicauan dengan mengambil 3 terbaik, yaitu favorit 1 Ade dari PBHS Paliko dengan point 12, favorit 2 Mak Syahrial dari PBHS Paliko dengan jumlah point 11 dan favorit 3 Ramadhan PBHS Tanah Datar dengan total point 4. Juara cengkram diraih oleh Ade 2 point dari PBHS Paliko, Risky 1 point dari PBHS Paliko, Adira 1 point dari PBHS Paliko dan Parmen 1 point dari PBHS Paliko.
Ajang Mikek Basamo Kutilang Perak se–Sumbar Edisi Mei 2023 ini, berhasil diraih untuk juara tim oleh PBHS Paliko dengan total point 23 ekor dari perwakilan daerahnya yang hadir untuk total seluruh burung yang didapat 44 ekor diantaranya sisanya PBHS Bintang Agam 8 ekor, PBHS Alahan Panjang 8 ekor, PBHS Tanah Datar 2 ekor, dan PBHS Solok 3 ekor.
Kegiatan yang bertajuk silaturahim ini juga tak terlepas dari partisipasi dan dukungan dari para petinggi pemerintah setempat, baik itu nagari tempat berlangsung kegiatan maupun dari magari tetangga.
Salah satunya Wali Nagari Sitanang yang merupakan nagari tetangga juga ikut berpartisipasi dalam suksesnya kegiatan mamikek basamo ini dengan memberikan bingkisan piala/tropi untuk para juara, tak terlepas juga dari Wali Nagari Batu Payuang yang mana juga turut memberikan bingkisan tropi untuk para juara.
Selain dari para sponsor, seluruh anggota PBHS Paliko yang merupakan tuan rumah acara juga tak tinggal diam dalam memeriahkan acara dengan memberikan puluhan bingkisan untuk acara diantaranya Kotak Pikek, Tali Burung/Katorok, Pakan Ternak, tropi dan lainnya yang tak lain tenaga serta pikirannya.
Di penghujung kegiatan, Ketua Pecinta Baret Hitam Sumbar, Akang Basituo menyebutkan hingga kini komunitas PBHS ini terus dikembangkan oleh para pecinta kutilang perak di setiap daerah yang berada di Sumatra Barat dengan membentuk perwakilan PBHS masing–masing daerah tempat mereka berdomisili.
“Dengan perkembangan Komunitas Pecinta Baret Hitam Sumbar saat ini, tentunya kita semua berharap menjadikan kutilang perak sebagai burung kicau primadona dan tetap mengangkat marwah sebagai ‘Burung Legend’ dalam dunia kicau,” tuturnya. (*)