Bendungan Batang Kalulutan Runtuh, Masyarakat Manggopoh Mulai Was-Was

LAPORAN : EDY YASMAHADI

Warga Manggopoh mendatangi lokasi Bendungan Batang Kalulutan Nagari III Koto Aur Malintang Kecamatan IV Koto Aur Malintang Kabupaten Padang Pariaman, runtuh akibat hujan deras yang terjadi beberapa hari lalu. EDY YASMAHADI

PADANG PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID — Bendungan Batang Kalulutan Nagari III Koto Aur Malintang Kecamatan IV Koto Aur Malintang Kabupaten Padang Pariaman, runtuh akibat hujan deras yang terjadi beberapa hari lalu. Bendungan itu dulunya dibangun dengan dana DAK Provinsi Sumatera Barat tahun 2015 oleh PSDA sebesar  Rp2,3 miliar.

Bendungan yang bertujuan untuk mengurangi pengikisan  sungai itu, sejak beberapa tahun belakangan memang memberikan dampak positif  terhadap terjaganya   aliran sungai. Bahkan secara ekonomi bendungan menjadi sumber mata pencaharian untuk mengeruk material pasir oleh masyarakat.

Hal itu disampaikan Wali Korong Kampung Pinang,Tamar Putrajaya kepada Haluan Jumat  (28/9).

Menurut Tamar, sejak seminggu belakangan masyarakat tak lagi bisa mengumpulkan pasir, batu dan kerikil (sirtukil) karena tak menumpuk seperti ketika ada bendungan.

Kalau hal ini tak segera ditangani, tentu akan muncul  protes seperti tahun 2014 lalu. Saat itu masyarakat Manggopoh protes karena setiap ada hujan, air Batang Antokan akan meluap, akibatnya material pasir dan batu memenuhi jalan.

Pihak pemerintah nagari hingga berita ini ditayangkan belum membuat laporan resmi ke PSDA Provinsi Sumatera Barat.

Plt Wali Nagari III Koto Aur Malintang, Jefri,SE., saat dikonfirmasi Jumat (28/9),membenarkan bahwa bendungan Batang Kalulutan tersebut runtuh, karena tingginya curah hujan yang mengakibatkan  besarnya volume air. “Insya Allah hari Senin laporan bencana ini akan kami sampaikan baik ke Pemerintah Kabupaten maupun Provinsi, PSDA tentunya,” kata Jefri. (*)

Exit mobile version