HARIANHALUAN.ID – Enam Warga Negara Asing (WNA) asal Jepang mengunjungi Nagari Sungai Abu, Kabupaten Solok, Rabu (6/12/2023). Kunjungan selama enam hari tersebut dalam rangka melakukan pelatihan kepada petani di nagari ini dengan tema “Pertanian Synecoculture”.
Kunjungan WNA, terdiri dari Yuji kawamura, Ken Ejiri, Tsubasa Iwabuchi, Masatoshi Funabasi, Yusuke Mori dan Makiko Soma ini terkait dengan mitra kerja antara Lembaga Perlindungan Hutan Nagari (LPHN) Sungai Abu dan World Wide Fund For Nature (WWF) Indonesia, dan WWF Jepang (Sony Group).
Wali Nagari Sungai Abu, Padri Wanto menyampaikan terima kasih banyak diucapkan kepada mitra kerja kami, yaitu WWF Indonesia dan WWF Jepang yang pada kesempatan ini ingin berbagi ilmu dengan petani. “Mudah-mudahan ini bermanfaat dan meningkatkan hasil pertanian di Nagari Sungai Abu,” katanya.
Pada acara pelatihan pertanian synecoculture yang menjadi narasumber, yaitu Yuji Kawamura menyampaikan pertanian synecoculture ini memanfaatkan lahan kosong pertanian untuk menanam beragam jenis pohon, termasuk pohon buah-buahan, rerumputan, sayuran dan spesies tanaman liar.
“Kita menanam beragam jenis tanaman secara bersamaan dan kita tidak menggunakan bahan kimia dan pestisida untuk kebutuhan tanaman tersebut. Kita mengunakan bahan yang alami dan juga tidak akan membunuh binatang-binatang kecil berupa serangga dan lainnya. Mengapa kita tidak membunuhnya, kerena antara tanaman dan serangga saling membutuhkan, untuk itu kita harus menjaga ekosistemnya dan mencari titik keseimbangan agar rantai makanan berputar sesuai dengan kebutuhannya,” katanya.
Ken Ejiri menyampaikan, pertanian synecoculture harus menjaga ekosistem antara tanaman dan binatang. Di balik hal tersebut yang perlu diperhatikan, pertama sekali cara pengolahan tanah.
“Kita tidak memakai pupuk kimia untuk kesuburan tanaman. Kita gunakan pupuk kompos, kita olah daun-daun kering dan tumbuhan liar yang tidak bermanfaat untuk kita pelihara yang ada di sekitar lahan kita, agar kelembaban dan kesuburan tanahnya bertahan dalam jangka waktu yang lama dan tidak cepat gersang,” ujarnya.