Oleh karena itu, pelatihan tersebut merupakan kesempatan bagi nagari untuk membuka mata bahwa media juga harus memiliki etika dalam menyebarkan informasi. “Melalui pelatihan ini juga kita mengetahui apa langkah-langkah yang akan dilakukan saat adanya kasus pelaporan, kasus hukum, atau yang lainnya,” ujarnya.
Sementara itu, Staf Nagari Lareh nan Panjang, Kabupaten Padang Pariaman, Wahyudi Erman mengatakan, dengan mengikuti pelatihan jurnalistik di Haluan pihaknya akan dapat mempublikasi potensi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sehingga membantu menggerakkan perekonomian di daerahnya. “Dengan belajar menulis berita dengan baik dan benar kami bisa mempromosikan UMKM sekitar melalui tulisan-tulisan yang kami buat,” ujarnya.
Staf Kesra Nagari Simalanggang, Kabupaten Limapuluh Kota, Anggi Krisadi menyebut, sebagai aparat nagari perlu meningkatkan potensi dan mengembangkan diri dari sisi mengolah informasi yang baik dan benar. Ia mengaku, sebelumnya ia menulis hanya berpedoman pada informasi yang tersebar di internet. Oleh karena itu, pelatihan jurnalistik bermanfaat untuk membuat tulisan menarik. Ia berharap Haluan terus melanjutkan program pelatihan jurnalistik nagari dan memperluas jangkauan dan kerja sama dengan nagari-nagari lain di Sumbar.
Sementara itu, Pemimpin Umum Harian Haluan, Zul Efendi mengatakan, program jurnalis nagari bertujuan sebagai wadah untuk menampung informasi-informasi publik yang ada di nagari dapat disosialisasikan kepada masyarakat luas. Ini merupakan alasan utama lahirnya program tersebut. “Setelah melalui diskusi bersama forwana, pemerintah provinsi, dan PMD maka dibentuk program jurnalis nagari,” ujarnya.
Ia berharap melalui pelatihan jurnalis nagari yang diadakan selama tiga hari tersebut, peserta dapat menghimpun dan mengolah data informasi yang layak dipublikasi yang disebar di berbagai platform media. “Apalagi generasi milenial dan Gen-Z mengkonsumsi informasi melalui ponsel pintar yang banyak cuplikan singkat seperti TikTok dan Instagram,” ujarnya.
Ia menambahkan, Haluan bersama Forwana Sumbar bercita-cita membentuk Haluan Institut yang digerakkan oleh peserta jurnalis nagari untuk menghimpun data yang komprehensif terkait desa dan nagari. Sehingga akan tersedia data yang terperinci dan jelas tentang nagari tersebut.
“Hal yang diharapkan adalah untuk membangun daerah dengan masuknya investasi ke daerah. Termasuk memanfaatkan potensi daerah, karena sekarang tidak bisa hanya mengandalkan APBD saja. Tinggal lagi bagaimana mengkampanyekan ke publik agar investasi masuk ke nagari,” ujarnya.
Dari Nagari untuk Pembangunan Sumbar
Kegiatan sarasehan dan peluncuran 1.000 Jurnalis Nagari yang diadakan oleh Harian Haluan bersama Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumbar mendapat antusias luar biasa dari perangkat nagari dan desa di Ranah Minang. Ratusan perangkat nagari/desa berharap dengan peluncuran 1.000 Jurnalis Nagari dan sarasehan ini akan semakin mempertegas lahirnya potensi positif dari nagari untuk membangun Sumbar ke depan.