Pelatihan Jurnalistik Haluan Nagari Angkatan XII: Menggali Potensi Nagari Lewat Karya Jurnalistik

Sejumlah wali nagari dan perangkat nagari tengah mengikuti Pelatihan Jurnalistik Haluan Nagari Angkatan XII di Kantor Harian Haluan di Kompleks Lanud Sutan Sjahrir, Padang, Rabu (17/7/2024). RAMADHANA

PADANG, HARIANHALUAN.ID —Harian Haluan menggelar Pelatihan Jurnalistik Haluan Nagari Angkatan XII di Kantor Haluan di Kompleks Lanud Sutan Sjahrir, Rabu (17/7/2024). Pelatihan yang diluncurkan oleh Gubernur Sumbar pada 12 Desember 2024 lalu itu diharapkan bisa memotivasi nagari dalam menyampaikan informasi yang berimbang sesuai dengan kode etik pers. 

Dalam kegiatan yang telah memasuki angkatan ke-12 itu, Wali Nagari Balai Panjang, Kabupaten Limapuluh Kota, Idris menyebut, pelatihan jurnalistik yang diadakan oleh Harian Haluan sangat berguna untuk memahami bagaimana media bekerja dalam menyebarkan informasi. 

“Manfaat dari pelatihan ini nantinya akan kami sebarkan melalui sosialisasi dan edukasi kepada nagari. Sehingga nantinya, nagari juga memiliki pengetahuan untuk memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat sesuai dengan kode etik yang berlaku,” katanya.

Dalam pemerintahan nagari, katanya, peran media pers sangat diperlukan. Pasalnya, melalui media pers yang teruji, segala hal yang bersangkutan dengan nagari bisa disajikan lewat media informasi. 

“Di nagari nantinya, ini akan berguna untuk menginformasikan hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan dan potensi nagari. Baik yang bersifat sosial, budaya, kemasyarakatan maupun pembangunan. Karena bagaimanapun, masyarakat nagari juga ingin tahu perkembangan nagarinya,” ujar Idris.

Menurutnya, pelatihan jurnalistik tersebut sangat berguna untuk menyaring media yang sekiranya menyiarkan informasi yang tidak akurat dan tidak sesuai dengan fakta di lapangan.

“Dengan munculnya berbagai macam media yang mengatasnamakan profesi kewartawanan, telah menimbulkan kesalahpahaman antara tugas dan fungsi kami sebagai wali nagari untuk menyelesaikan persoalan nagari. Oleh karena itu, pelatihan ini juga sebagai tameng bagi kami untuk melihat mana media yang kredibilitas,” ucapnya. 

Sementara itu, Staf Kesra Nagari Simalanggang, Kabupaten Limapuluh Kota, Nurdi Sadi mengatakan, dirinya tertarik dengan pelatihan jurnalistik, karena baginya, melalui jurnalistik informasi nagari bisa disajikan dalam media tulisan dan potensi nagari bisa dikembangkan. 

“Menurut saya, peran media sangat penting untuk mengembangkan potensi nagari. Dengan adanya pemberitaan mengenai potensi nagari melalui media, nagari tersebut bisa dilirik oleh dunia luar, sehingga mampu berkembang mengikuti zaman,” katanya. 

Ia menyebut, rata-rata permasalahan penyebaran informasi melalui media pers di setiap nagari hampir sama, di mana banyak orang yang menggunakan label kewartawanan untuk menggali informasi sehingga tercipta berita yang tidak berimbang.

“Kalau wartawan abal-abal, informasi tersebut tidak berimbang dengan fakta yang ada di lapangan. Dengan adanya kode etik pers, kita bisa mengetahui bagaimana media seharusnya bertindak,” ujarnya.

Kepala Jorong Nagari Batu Hampar, Kabupaten Limapuluh Kota, Dedi Ramdani mengatakan, pelatihan jurnalistik tersebut sangat membantu dirinya untuk mengetahui bagaimana cara menampilkan nagari dalam media. “Ada potensi nagari yang harus diinformasikan kepada masyarakat sehingga nagari juga mampu berkembang,” ujar Dedi. 

Dikatakannya, mengenai kode etik pers, dari 11 pasal yang sudah dijelaskan oleh narasumber sangat membantu dalam mengetahui bagaimana cara memberikan informasi yang berimbang dan informatif kepada masyarakat. 

“Saya termotivasi dalam mengikuti pelatihan ini karena suatu kejadian yang ada di nagari. Ada beberapa media yang membuat berita menyudutkan nagari. Tidak adanya konfirmasi dari media kepada pihak nagari. Di sini, saya memahami bahwa kode etik pers itu sangat penting,” katanya.

Oleh karena itu, pelatihan tersebut merupakan kesempatan bagi nagari untuk membuka mata bahwa media juga harus memiliki etika dalam menyebarkan informasi. “Melalui pelatihan ini juga kita mengetahui apa langkah-langkah yang akan dilakukan saat adanya kasus pelaporan, kasus hukum, atau yang lainnya,” ujarnya.

Sementara itu, Staf Nagari Lareh nan Panjang, Kabupaten Padang Pariaman, Wahyudi Erman mengatakan, dengan mengikuti pelatihan jurnalistik di Haluan pihaknya akan dapat mempublikasi potensi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sehingga membantu menggerakkan perekonomian di daerahnya. “Dengan belajar menulis berita dengan baik dan benar kami bisa mempromosikan UMKM sekitar melalui tulisan-tulisan yang kami buat,” ujarnya.

Staf Kesra Nagari Simalanggang, Kabupaten Limapuluh Kota, Anggi Krisadi menyebut, sebagai aparat nagari perlu meningkatkan potensi dan mengembangkan diri dari sisi mengolah informasi yang baik dan benar. Ia mengaku, sebelumnya ia menulis hanya berpedoman pada informasi yang tersebar di internet. Oleh karena itu, pelatihan jurnalistik bermanfaat untuk membuat tulisan menarik. Ia berharap Haluan terus melanjutkan program pelatihan jurnalistik nagari dan memperluas jangkauan dan kerja sama dengan nagari-nagari lain di Sumbar.

Sementara itu, Pemimpin Umum Harian Haluan, Zul Efendi mengatakan, program jurnalis nagari bertujuan sebagai wadah untuk menampung informasi-informasi publik yang ada di nagari dapat disosialisasikan kepada masyarakat luas. Ini merupakan alasan utama lahirnya program tersebut. “Setelah melalui diskusi bersama forwana, pemerintah provinsi, dan PMD maka dibentuk program jurnalis nagari,” ujarnya.

Ia berharap melalui pelatihan jurnalis nagari yang diadakan selama tiga hari tersebut, peserta dapat menghimpun dan mengolah data informasi yang layak dipublikasi yang disebar di berbagai platform media. “Apalagi generasi milenial dan Gen-Z mengkonsumsi informasi melalui ponsel pintar yang banyak cuplikan singkat seperti TikTok dan Instagram,” ujarnya.

Ia menambahkan, Haluan bersama Forwana Sumbar bercita-cita membentuk Haluan Institut yang digerakkan oleh peserta jurnalis nagari untuk menghimpun data yang komprehensif terkait desa dan nagari. Sehingga akan tersedia data yang terperinci dan jelas tentang nagari tersebut.

“Hal yang diharapkan adalah untuk membangun daerah dengan masuknya investasi ke daerah. Termasuk memanfaatkan potensi daerah, karena sekarang tidak bisa hanya mengandalkan APBD saja. Tinggal lagi bagaimana mengkampanyekan ke publik agar investasi masuk ke nagari,” ujarnya. 

Dari Nagari untuk Pembangunan Sumbar

Kegiatan sarasehan dan peluncuran 1.000 Jurnalis Nagari yang diadakan oleh Harian Haluan bersama Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumbar mendapat antusias luar biasa dari perangkat nagari dan desa di Ranah Minang. Ratusan perangkat nagari/desa berharap dengan peluncuran 1.000 Jurnalis Nagari dan sarasehan ini akan semakin mempertegas lahirnya potensi positif dari nagari untuk membangun Sumbar ke depan.  

Mengangkat tema “Dari Nagari, Sumatera Barat Membangun. Cinta Negeri, Cinta dan Bangga Rupiah” sarasehan dan launching 1.000 jurnalis yang merupakan rangkaian memperingati HUT Ke-75 Harian Haluan itu diresmikan langsung Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, Selasa (12/12/2024) di Aula Perwakilan BI Sumbar.

Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, selaku keynote speaker, mengapresiasi kerja sama Harian Haluan dengan BI Perwakilan Sumbar yang juga sebagai fasilitator kegiatan Sarasehan Nagari tersebut. Ia katakan kegiatan tersebut nantinya akan berdampak positif terhadap masing-masing nagari yang ada di Sumbar. 

Dikatakannya bahwa hal tersebut merupakan upaya untuk membuka mata orang lain terhadap Sumbar untuk memberikan dan menghadirkan informasi yang sehat. “Semoga kegiatan hari ini merupakan bagian untuk kemajuan dan kesuksesan nagari-nagari di Sumbar. Dan tentunya akan berefek untuk kemajuan provinsi, kabupaten, kota, bahkan Indonesia,” kata Mahyeldi. 

Ia menyebut, nagari-nagari mesti diberi penerangan melalui upaya-upaya membangun informasi positif. Karena keberadaan nagari sangat strategis dalam rangka pembangunan, kemajuan daerah dan kemajuan bangsa. 

“Sebagaimana yang dikatakan oleh Bung Hatta, berapapun besar obor di Jakarta sana, tidak akan mampu menerangi Nusantara. Tapi, jika obor dinyalakan di setiap penjuru negeri, maka insyaallah Nusantara ini akan terang benderang,” katanya lagi. 

Oleh karena itu, kegiatan sarasehan dan peluncuran 1.000 Jurnalis Nagari merupakan salah satu langkah cerdas untuk menghadirkan potensi yang ada di nagari ke tengah-tengah kehidupan masyarakat. 

“Dengan adanya kegiatan ini diharapkan akan bisa lebih membuka diri demi kemajuan nagari itu sendiri. Sehingga dunia  mengetahui posisi dan potensi jurnalis, membuka peluang pula bagi orang lain untuk bekerja sama dengan kita. Karena apabila makin tertutup daerah atau sebuah negara, maka akan makin lambat majunya. Kita harus bergerak cepat dalam kebaikan yang sudah kita mulai ini,” tuturnya. (*)

Exit mobile version